HUKAMANEWS - Menjelang akhir masa jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi, membuat sebuah langkah yang cukup mengejutkan banyak pihak.
Pada Kamis malam, 1 Agustus 2024, dalam momen zikir kebangsaan yang berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, Jokowi menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas segala kesalahan dan kekhilafan yang terjadi selama ia dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin memimpin negeri ini.
Pernyataan ini menimbulkan berbagai reaksi dari berbagai kalangan, terutama dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), partai yang selama ini mengusung Jokowi.
PDIP, yang memiliki hubungan erat dengan Jokowi, kini menunjukkan sikap yang lebih kritis terhadap mantan calon presidennya itu.
Permintaan maaf Jokowi dianggap datang terlambat oleh beberapa petinggi PDIP, yang menilai bahwa kerusakan yang telah terjadi selama masa kepemimpinannya sulit diperbaiki dengan hanya permintaan maaf.
Berbagai tokoh PDIP memberikan tanggapan yang beragam, mulai dari mempertanyakan ketulusan Jokowi hingga memberikan saran agar sisa masa jabatannya dimanfaatkan untuk memperbaiki keadaan.
Baca Juga: Gibran: Maaf Presiden Jokowi? Biasa Aja, Yuk Lihat Kenapa Itu Hal Wajar dalam Kepemimpinan!
Berikut adalah rangkuman respons dari beberapa tokoh PDIP terkait permintaan maaf Jokowi ini.
Permintaan Maaf Jokowi di Penghujung Masa Jabatan
Presiden Joko Widodo, yang sering dipanggil Jokowi, baru saja meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia.
Permintaan maaf tersebut disampaikan dalam acara zikir kebangsaan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis malam, 1 Agustus 2024.
Jokowi bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengutarakan permohonan maaf mereka atas segala kesalahan dan kekhilafan selama masa pemerintahan mereka.
“Saya dan Profesor Kiai Haji Ma’ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini. Khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai presiden dan sebagai wakil presiden,” ucap Jokowi dalam pidatonya.