FNKSDA percaya bahwa perlawanan terhadap kapitalisme dan penjajahan adalah bagian dari perjuangan untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dampak Konsesi Tambang
Pemberian konsesi tambang kepada perusahaan besar sering kali mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah.
Tanah yang digali dan dieksploitasi akan kehilangan kesuburannya, sehingga tidak dapat lagi digunakan untuk pertanian atau keperluan lain.
Selain itu, aktivitas tambang sering kali menimbulkan konflik sosial antara perusahaan dengan masyarakat sekitar.
Salah satu contoh nyata adalah kejadian di Sekolah Menengah Pertama Al Magfirah.
Sekolah ini terpaksa dirobohkan karena terkepung tambang batubara setelah tanahnya dijual oleh yayasan sekolah kepada PT Jembayan Muara Bara (JMB).
Kejadian seperti ini menunjukkan bagaimana tambang dapat mengubah dan merusak kehidupan masyarakat sekitar.
Gerakan Kader Hijau Muhammadiyah (KHM) dan Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) menjadi contoh nyata bahwa masih ada kelompok-kelompok yang peduli terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Mereka menolak konsesi tambang dan terus berjuang untuk keadilan sosial-ekologis. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, diharapkan upaya mereka dapat membawa perubahan positif bagi lingkungan dan masyarakat Indonesia.***