Forum Eksportir Indonesia-Rusia menunjukkan komitmen kedua pemerintah dalam memelihara dan memfasilitasi hubungan perdagangan, kemitraan ekonomi, dan investasi.
Jerry juga mengumumkan bahwa perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-Uni Ekonomi Eurasia (IEAEU FTA) berjalan dengan baik.
Perundingan putaran ke-4 telah berlangsung pada Maret 2024 lalu.
"Perjanjian ini akan membuka jalan bagi akses pasar yang lebih besar, pengurangan hambatan perdagangan, dan peningkatan kolaborasi ekonomi," ucap Jerry.
Data Perdagangan Indonesia-Rusia
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ekspor Indonesia ke Rusia pada 2023 meliputi berbagai komoditas, antara lain:
- Minyak sawit senilai 632,6 juta dolar AS
- Suku cadang mesin sebesar 26,71 juta dolar AS
- Karet dengan nilai 21,43 juta dolar AS
- Olahan makanan senilai 19,39 juta dolar AS
- Lemak coklat sebesar 10,8 juta dolar AS
Di sisi lain, impor Indonesia dari Rusia juga menunjukkan pertumbuhan sebesar 22,24 persen pada periode 2019-2023. Impor utama Indonesia dari Rusia pada 2023 meliputi:
- Batu bara bituminus senilai 495,6 juta dolar AS
- Besi baja sebesar 389,6 juta dolar AS
- Pupuk dengan nilai 338,1 juta dolar AS
- Serealia senilai 274,8 juta dolar AS
- Asbestos sebesar 45,03 juta dolar AS
Jerry berharap bahwa kemitraan yang kuat ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi kedua negara.
Dengan perjanjian perdagangan bebas yang sedang dirundingkan, diharapkan arus perdagangan dan investasi antara Indonesia dan negara-negara anggota EAEU, termasuk Rusia, dapat semakin meningkat.
"Indonesia dan Rusia memiliki potensi besar untuk saling menguntungkan dalam sektor perdagangan dan investasi. Kami optimis bahwa hubungan ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi kedua negara," tutup Jerry.