HUKAMANEWS - Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi munculnya isu mengenai pemangkasan anggaran makan siang bergizi gratis yang kini hanya sebesar Rp 7.500 per anak.
Isu pemangkasan anggaran makan siang bergizi gratis menjadi Rp 7.500 per anak memang memicu berbagai tanggapan dari berbagai pihak.
Dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu, 20 Juli 2024, Sri Mulyani menegaskan bahwa pembahasan lebih lanjut akan dilakukan setelah pembahasan nota keuangan dan RUU APBN 2025.
"Lebih baik tidak membahasnya dulu karena masih dalam proses, nanti akan dibahas lagi dalam bentuk nota keuangan dan RUU APBN 2025," ujar Sri Mulyani.
Senada dengan Sri Mulyani, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas juga menyatakan keberatannya untuk membahas lebih jauh isu anggaran program makan siang gratis ini.
Menurutnya, segala hal yang berkaitan dengan program-program Presiden Terpilih Prabowo Subianto belum saatnya dibahas.
"Terkait pertanyaan soal makan siang gratis, ini bukan saatnya," ujar Thomas.
Sebelumnya, Ekonom Verdhana Sekuritas Heriyanto Irawan mengungkapkan adanya potensi pemangkasan anggaran makan siang gratis dari Rp 15.000 menjadi Rp 7.500 per anak.
Heriyanto menjelaskan bahwa tim ekonomi Prabowo telah menyetujui anggaran program sebesar Rp 71 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
"Angka itu memang dibahas dengan Pak Prabowo. Apakah biaya makan siang per hari itu bisa diturunkan dari Rp 15.000 menjadi Rp 7.500 per anak, bukankah itu tugas Presiden terpilih ke tim ekonomi?" ujar Heriyanto dalam acara Market Outlook 2024 yang disiarkan melalui YouTube pada Kamis, 18 Juli.
Menanggapi pernyataan Heriyanto tersebut, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pengalokasian dana masih tetap sama seperti yang ada dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
"Tidak ada yang berubah, dalam RAPBN masih sama. Cuma, akan difleksibelkan sesuai implementasi," jelas Airlangga dalam keterangan resminya pada Kamis, 18 Juli 2024.