Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, menambahkan bahwa selama satu bulan ke depan, Golkar akan menilai capaian survei serta jejaring koalisi yang dibentuk oleh Jusuf Hamka.
“Jika penilaian Golkar menunjukkan bahwa capaian dan jejaring koalisi sudah memadai, partai akan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) yang menandakan Jusuf Hamka sah menjadi calon yang diusung oleh Golkar,” ujar Doli.
Namun, Doli juga menyatakan bahwa jika hasil penilaian tidak memadai, maka Jusuf Hamka tidak akan dijadikan calon. "Kalau tidak ada pencapaian, ya tidak jadi calon.
Kami mungkin akan memberikan surat instruksi kepada tokoh lain yang dianggap layak,” jelasnya.
Doli menambahkan bahwa biasanya jika Golkar sudah mengeluarkan surat instruksi, itu berarti calon tersebut akan diusung secara resmi.
Setelah menerima surat instruksi, Jusuf Hamka mengaku terkejut dengan dua penugasan yang diberikan. Menurutnya, tugas tersebut adalah pekerjaan berat.
“Kalau Allah berkehendak, yang berat bisa jadi ringan. Akan tetapi, kalau Allah tidak berkehendak, yang ringan pun bisa menjadi berat,” ujar Jusuf Hamka.
Jusuf Hamka juga memberikan tanggapan terkait calon yang mungkin akan menjadi pasangannya.
Ia menyatakan bahwa dirinya fleksibel dan siap bekerja sama dengan siapa saja.
“Saya bisa jadi wakilnya Mas Kaesang, Pak Ahok, Pak Anies, atau bahkan Pak Ridwan Kamil. Saya tidak ada masalah,” ungkap Jusuf Hamka.***