HUKAMANEWS - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa tidak ada indikasi kebocoran data akibat serangan siber yang menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya.
Menurutnya, hasil rapat dengan Komisi I DPR RI menunjukkan bahwa belum ada bukti terjadinya kebocoran data.
Pernyataan ini disampaikan setelah rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, di mana Menkominfo menjelaskan situasi terkini terkait serangan siber tersebut.
"Tadi hasil rapat dengan Komisi I tidak ada indikasi dan belum ada bukti terjadinya kebocoran data," kata Budi Arie.
Pemulihan PDNS 2 sedang berlangsung dengan target selesai pada pertengahan Agustus 2024.
Proses ini melibatkan berbagai langkah teknis untuk memastikan keamanan data.
Baca Juga: Menkominfo Ungkap Pelaku Serangan Siber PDNS 2, Aktor Non-Negara Bermotif Ekonomi
Herlan Wijarnako dari Telkom Indonesia menjelaskan bahwa data di PDNS 2 telah diisolasi sehingga tidak dapat diakses oleh pihak luar.
"Kondisi data itu terenkripsi tapi di tempat dan sekarang sistem PDNS 2 itu sudah kita isolasi. Tidak ada yang bisa akses, kita putus akses dari luar. Jadi Insya Allah tidak bisa disalahgunakan," jelas Herlan.
Upaya isolasi sistem pada PDNS 2 dilakukan untuk memastikan bahwa data tidak dapat disalahgunakan.
Baca Juga: Ada Peran Megawati Dalam Capaian Prestasi Kota Semarang Mengatasi Stunting di Tingkat Dunia
Langkah ini penting untuk menjaga integritas data yang berada di pusat data tersebut.
Meskipun data tidak dapat digunakan atau dicadangkan, pemerintah menggunakan sumber daya dari PDNS 1 di Serpong dan pusat data cadangan di Batam untuk pemulihan layanan krusial.
"Yang jelas data yang sudah kena ransomware ini sudah tidak bisa direcovery. Jadi kita menggunakan sumber daya yang masih kita miliki," tambah Herlan.