Reaksi masyarakat terhadap kontroversi ini cukup beragam.
Beberapa pihak mendukung pernyataan Boyke dan menganggap bahwa film tersebut memang perlu dikoreksi.
Mereka berpendapat bahwa film seharusnya menyajikan fakta yang akurat, terutama jika mengklaim sebagai kisah nyata.
Baca Juga: Kartu Pintar Haji 2024, Inovasi Teknologi dalam Ibadah Haji untuk Kenyamanan Jamaah
Di sisi lain, ada juga yang berpendapat bahwa film adalah karya fiksi yang tidak selalu harus sesuai dengan kenyataan.
Boyke dan IKA FH UNPAS akan terus memantau perkembangan kasus ini. Mereka berharap Deep Company segera mengambil langkah yang tepat untuk mengoreksi film tersebut.
Sebagai praktisi hukum, Boyke merasa memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan kepada publik adalah akurat dan tidak menyesatkan.***