HUKAMANEWS - Setiap tahun, jutaan umat Muslim dari seluruh dunia berkumpul di Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji, salah satu rukun Islam yang sangat penting.
Tahun ini, pelaksanaan ibadah haji mengalami inovasi signifikan dengan diperkenalkannya kartu pintar atau smart card oleh Pemerintah Arab Saudi.
Pengenalan teknologi ini diharapkan akan membawa perubahan besar dalam manajemen dan keamanan jamaah selama berada di Tanah Suci.
Baca Juga: Berada di Timeline Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Inilah 4 Kapolda Jawa Barat yang Menjabat di 2016
Kartu Pintar: Kunci Akses Ibadah di Armuzna
Kartu pintar yang diperkenalkan tahun ini menjadi sebuah alat penting bagi setiap jamaah.
Menurut Juru Bicara Kementerian Agama Indonesia, Anna Hasbie, penggunaan smart card ini wajib bagi seluruh jamaah haji Indonesia yang akan melaksanakan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Ini bukan hanya soal kepatuhan, tetapi juga tentang efisiensi dan keamanan dalam mengelola jutaan jamaah yang hadir.
Efisiensi dan Keamanan dengan Teknologi
Penggunaan smart card tidak hanya memudahkan akses ke lokasi-lokasi penting selama haji, tetapi juga meningkatkan aspek keamanan.
Kartu ini mengandung informasi penting seperti nama, foto, tempat dan tanggal lahir, serta nomor visa jamaah.
Hal ini sangat membantu dalam pengelolaan dan identifikasi jamaah dengan lebih cepat dan akurat.
Khalilurrahman, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah, menekankan pentingnya menjaga kartu ini agar tidak hilang, karena setiap kartu adalah kunci akses individu ke dalam rangkaian ibadah haji.
Baca Juga: Buibu Wajib Ganti Spons Cuci Piring Seminggu Sekali, 75 Persen Terkontaminasi Bakteri!