Mereka menyusuri berbagai alamat yang mungkin terkait dengan para pelaku, termasuk rumah tinggal, jejak pendidikan, serta orang tua dan kerabat mereka.
Upaya ini terus dilakukan meski sudah berjalan beberapa tahun.
Selain itu, Abast juga memberikan tanggapan terkait film yang mengangkat kisah Vina.
Ia meminta masyarakat untuk bijak dalam menilai antara fakta dan fiksi yang ditampilkan dalam film tersebut.
“Silahkan masyarakat mengambil suatu pembelajaran membedakan bahwa mana yang film benar-benar fiksi atau nonfiksi. Tentu namanya film, barangkali ada kejadian ada cerita yang bukan cerita sesungguhnya yang terungkap baik di proses penyidikan maupun fakta di persidangan," jelasnya.
Penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian tidak berhenti meski sudah memasuki tahun ke-delapan.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk terus mencari dan menangkap para pelaku yang masih buron.
“Kami berusaha semaksimal mungkin untuk membawa ketiga buron ini ke muka hukum. Kami sudah mengantongi beberapa informasi yang bisa membantu penyelidikan lebih lanjut," ujar Abast.
Upaya penegakan hukum ini menjadi prioritas bagi Polda Jabar mengingat tingginya atensi masyarakat terhadap kasus ini.
Kasus Vina tidak hanya menjadi sorotan karena tragisnya kejadian, tetapi juga karena banyaknya rumor dan spekulasi yang beredar, baik di dunia nyata maupun di media sosial.
Baca Juga: Serba-Serbi Anti Nyamuk, Pilihan yang Efektif dan Aman untuk Kesehatan Keluarga
Keluarga Vina dan masyarakat umum tentu berharap kasus ini bisa segera terungkap tuntas.
Ketidakpastian selama bertahun-tahun ini membuat banyak pihak merasa frustrasi.