HUKAMANEWS - Jakarta, yang dikenal sebagai kota yang penuh dengan dinamika, baru-baru ini dikejutkan dengan berita duka dari lingkungan kampus Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP).
Seorang mahasiswa berinisial P, berumur 19 tahun, dilaporkan meninggal dunia dalam keadaan yang mencurigakan.
Kejadian ini telah memicu banyak spekulasi dan pertanyaan mengenai keamanan serta pengawasan di lingkungan pendidikan tinggi.
Baca Juga: Usut Tuntas Tragedi di STIP Jakarta, Kemenhub Beraksi Cepat Tangani Kekerasan Mahasiswa
Menurut keterangan Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, insiden yang merenggut nyawa P diduga kuat melibatkan tindakan penganiayaan oleh beberapa senior di kampus tersebut.
Peristiwa tragis ini terjadi pada hari Jumat, 3 Mei, dan telah menarik perhatian publik serta media terhadap isu kekerasan di kalangan pelajar.
Dari informasi yang diberikan oleh Kombes Gidion, tindakan penganiayaan itu terjadi di salah satu kamar mandi di area kampus.
Untuk mendukung proses investigasi, pihak kepolisian telah memeriksa rekaman CCTV yang terpasang di lokasi.
"CCTV yang ada cukup jelas menunjukkan kronologi peristiwa tersebut," ungkap Kombes Gidion.
Penyelidikan masih terus berlanjut dengan polisi yang telah mengamankan pelaku serta meminta keterangan dari sekitar 10 orang yang terdiri dari rekan dan senior korban.
Korban sendiri saat ini telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi guna menentukan penyebab pasti kematian.
Insiden di STIP ini membuka lagi diskusi tentang pentingnya keamanan dan pengawasan yang ketat di lingkungan edukasi, terutama di institusi pendidikan tinggi dimana tekanan dan rivalitas sering terjadi.
Kampus seharusnya menjadi tempat yang aman untuk belajar dan berkembang, bukan arena pertikaian yang bisa berakhir tragis.