HUKAMANEWS - Seiring dengan berjalannya program vaksinasi Covid-19 di Indonesia, kekhawatiran terkait efek samping tertentu masih menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Salah satu vaksin yang menjadi sorotan adalah AstraZeneca, dengan isu trombosis yang beberapa waktu lalu mencuat di beberapa negara.
Namun, Kabar baiknya, Kementerian Kesehatan Indonesia mengonfirmasi bahwa tidak ada kasus trombosis yang terkait dengan vaksinasi AstraZeneca di tanah air.
Hal ini dibuktikan oleh survei yang melibatkan sejumlah rumah sakit dan meliputi jutaan dosis vaksin yang telah disuntikkan kepada masyarakat.
Pernyataan dari Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., memberikan keyakinan bahwa vaksin AstraZeneca aman untuk digunakan secara luas di Indonesia.
Meskipun demikian, pemantauan pasca-vaksinasi tetap menjadi hal yang penting untuk mengidentifikasi efek samping yang mungkin terjadi.
Baca Juga: World Water Forum ke-10, Upaya Global Menuju Kemakmuran Bersama Melalui Pengelolaan Sumber Daya Air
Namun, risiko efek samping tersebut sangat rendah, dengan kemungkinan terjadinya kurang dari satu persen dari total individu yang divaksinasi.
Dalam kurun waktu dari Maret 2021 hingga Juli 2022, sebanyak 70 juta dosis vaksin AstraZeneca telah disuntikkan kepada masyarakat Indonesia.
Namun, berita baiknya adalah tidak ada laporan mengenai adanya efek samping berupa Trombosis dengan Trombositopenia Sindrom (TTS) terkait dengan penggunaan vaksin tersebut.
Baca Juga: Teryata Cuma Hoaks! Paslon 01 dan 03 Tidak Bisa Mencalonkan Diri di Pilpres Mendatang!
Informasi ini diungkapkan oleh dr. Siti Nadia Tarmizi, dalam sebuah keterangan yang dilansir dari laman RRI.
Survei yang melibatkan 14 rumah sakit di 7 provinsi berperan penting dalam memastikan keamanan vaksin AstraZeneca di Indonesia.
Hasil survei tersebut menjadi bukti kuat bahwa vaksinasi dengan AstraZeneca tidak berisiko meningkatkan kemungkinan terjadinya trombosis.