HUKAMANEWS - Perubahan iklim telah menjadi tantangan serius yang dihadapi oleh dunia saat ini.
Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh negara-negara maju, tetapi juga oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Untuk mengatasi masalah ini, peran generasi muda menjadi sangat penting.
Baca Juga: Menimbang Seberapa Penting Pertemuan Megawati, Jokowi, dan Prabowo
Di tengah ajang World Water Forum ke-10 yang digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024, generasi muda diundang untuk turut serta dalam upaya mitigasi dampak bencana akibat perubahan iklim.
Dalam upaya menguatkan peran Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Staf Khususnya, Firdaus Ali, menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda.
Mereka tidak hanya diajak untuk berpartisipasi dalam forum tersebut, tetapi juga diberikan ruang untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti seminar, webinar, dan kompetisi yang bertujuan untuk mencari solusi atas permasalahan air global.
Partisipasi aktif generasi muda dalam World Water Forum ke-10 tidak hanya sekadar menjadi penonton, tetapi mereka juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan mencari solusi atas permasalahan air yang dihadapi saat ini dan di masa depan.
Hal ini sejalan dengan visi pemerintah Indonesia yang menginginkan generasi muda sebagai agen perubahan yang aktif dalam menyikapi masalah-masalah global.
Menurut Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dwikorita Karnawati, partisipasi generasi muda sangat penting karena mereka merupakan generasi penerus bangsa.
Melalui forum ini, diharapkan mereka dapat memperkuat kepemimpinan dan peran Indonesia sebagai tuan rumah serta menyuarakan tantangan global terkait air dan iklim.
Agenda Bali Youth Plan yang mengusung tema "Voice of the Youth" diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk turut serta dalam mengatasi tantangan global terkait air dan iklim.
Forum ini juga menetapkan sejumlah target untuk mencapai hasil nyata yang dapat memberikan dampak positif bagi pengelolaan sumber daya air secara global, seperti pendirian Pusat Unggulan untuk Ketahanan Iklim dan Air, membentuk working group dalam pengelolaan sumber daya air terpadu di pulau-pulau kecil, serta meresmikan Hari Danau Dunia.