Dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan, hingga inovasi pemerintahan digital, banyak harapan yang terpikul pada pundak Kang Emil untuk periode kedua ini.
Dalam rangka mendukung pencalonan ini, Golkar berencana untuk membangun koalisi yang kuat dengan beberapa partai lain seperti Demokrat dan PAN.
Kerjasama antar partai diharapkan dapat mengamankan dukungan yang lebih luas dan memperkuat posisi dalam kontestasi Pilgub Jawa Barat.
Baca Juga: Pendeta Gilbert Lumoindong Akan Dipanggil Polda Metro Jaya Terkait Dugaan Penistaan Agama
Di sisi lain, perolehan 10 kursi dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 memberikan modal politik yang tidak sedikit bagi Golkar untuk mengarungi dinamika politik yang ada.
Untuk Pilgub DKI Jakarta, Golkar tampaknya telah menyiapkan strategi yang matang dengan tetap mengusung Ahmed Zaki Iskandar.
Meski banyak yang mengharapkan nama besar seperti Ridwan Kamil, keputusan partai untuk tetap pada hasil musyawarah regional menunjukkan komitmen Golkar dalam menjaga stabilitas politik dan kepercayaan masyarakat kepada kandidat yang diusung.
Baca Juga: Kejagung Kembali Beraksi, Sita Dua Mobil Ferrari dan Mecry Harvey Moeis Terkait Kasus Korupsi Timah
Pilihan strategis ini menandai salah satu dinamika politik yang menarik menjelang Pilkada Serentak 2024.
Dengan berbagai perhitungan politik, pembangunan daerah, dan kebutuhan masyarakat, setiap partai berusaha menempatkan kandidat terbaik mereka.
Bagi Ridwan Kamil, fokus pada Jawa Barat bukan hanya sekedar pilihan politik, melainkan komitmen untuk melanjutkan pembangunan dan inovasi yang telah dimulai.
Baca Juga: Kucing Kesayangan Bermasalah dengan Jamur? Ini 5 Tips Ampuh Buat Kamu