HUKAMANEWS - Di tengah kehidupan yang semakin dinamis, berita tentang bencana alam seperti gempa bumi selalu menarik perhatian publik.
Khususnya, ketika gempa tersebut memiliki kekuatan yang signifikan dan berpotensi menimbulkan tsunami, kekhawatiran pun meningkat.
Kemarin, Rabu 3 April 2024, gempa bumi besar mengguncang Taiwan dengan kekuatan awal yang dilaporkan M 7.5 oleh Al Jazeera, dan kemudian direvisi menjadi M 7.7 oleh Badan Meteorologi Jepang (JMA).
Kejadian gempa bumi ini bukan hanya menarik perhatian warga setempat tetapi juga negara-negara di sekitarnya, termasuk Jepang dan Filipina, yang sempat mengeluarkan peringatan tsunami.
Gempa bumi yang terasa hingga ke ibu kota Taiwan, serta di beberapa bagian Jepang, Tiongkok timur, dan Filipina ini memicu kepanikan sementara.
Namun, kabar baiknya, peringatan dini tsunami yang dikeluarkan oleh Jepang dan Filipina telah resmi dicabut.
Selain itu, otoritas Taiwan juga mengeluarkan pernyataan serupa, menegaskan bahwa meski ada peringatan tsunami, tidak ada kerusakan signifikan yang dilaporkan.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik di Hawaii bahkan menyatakan bahwa risiko tsunami merusak telah berlalu. Informasi ini tentunya menjadi kabar yang melegakan bagi banyak pihak.
Di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengkonfirmasi bahwa gempa tersebut tidak berdampak tsunami ke wilayah Indonesia.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Menurutnya, gempa itu memang menimbulkan tsunami kecil di laut Taiwan dan sekitarnya, tapi tidak berdampak signifikan sampai ke Indonesia.
Kejadian ini mengingatkan kita semua tentang pentingnya memiliki sistem peringatan dini yang efektif dan komunikasi yang baik antar negara di kawasan rawan gempa dan tsunami.