HUKAMANEWS - Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, mengajak semua pihak untuk teguh dalam komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi di Indonesia.
Pernyataan ini disampaikannya pada sidang pemeriksaan pendahuluan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu kemarin.
Menurut Anies Baswedan, masa pascapemilu menjadi momen krusial untuk memperkuat komitmen terhadap demokrasi, kedaulatan hukum, dan hak asasi manusia.
Baca Juga: Manfaat Ajaib Memelihara Kucing, dari Penenang Stres hingga Peningkatan Kesejahteraan
Ia menekankan pentingnya penyelenggaraan pemilu yang bebas, jujur, dan adil sebagai landasan legitimasi pemerintahan yang terpilih.
Sayangnya, Anies menyoroti bahwa Pilpres dan Pileg 2024 tidak sepenuhnya berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut.
Ia menegaskan bahwa independensi dalam penyelenggaraan pemilu telah terkikis oleh intervensi kekuasaan yang tidak seharusnya terjadi.
Baca Juga: Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud Siapkan Bukti Kuat untuk Gugatan PHPU Pilpres 2024
Anies menyinggung beberapa penyimpangan yang terjadi selama proses pemilu, antara lain penggunaan institusi negara untuk kepentingan politik tertentu dan praktik intimidasi yang meresahkan.
Bahkan, ia menyebut adanya penyalahgunaan bantuan negara untuk kepentingan politik.
Lebih lanjut, Anies mengungkapkan keprihatinannya atas potensi intervensi terhadap pemimpin Mahkamah Konstitusi.
Menurutnya, hal ini mengancam fondasi negara dan demokrasi Indonesia.
Dalam upaya menegakkan kebenaran, Anies dan Tim Hukum Nasional dari Timnas AMIN berkomitmen untuk menyampaikan bukti-bukti terkait pelanggaran yang terjadi kepada Majelis Hakim MK.
Anies pun menyerukan kepada Mahkamah Konstitusi untuk bersikap tegas dalam menegakkan keadilan serta menjaga nilai-nilai demokrasi.