nasional

Pendaki Asal Semarang Meninggal di Gunung Agung, Simak Kronologi dan Penyebab hingga Proses Evakuasi Selama 27 Jam

Kamis, 14 Maret 2024 | 19:30 WIB
EVAKUASI – Kisah Pilu Pendaki Asal Semarang di Puncak Gunung Agung (DENPOST.id/ist / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Kabar duka datang dari lereng Gunung Agung, Bali, yang menambah daftar panjang cerita pilu para pencinta alam.

Alexander Bimo Haryotejo, seorang pendaki asal Desa Bongsari, Semarang, Jawa Tengah, ditemukan tidak bernyawa di ketinggian 2.834 meter di atas permukaan laut.

Kejadian ini mengingatkan kita semua tentang risiko dan tantangan yang dihadapi oleh para pendaki gunung.

Baca Juga: Mendagri Terang-terangan Tentang RUU DKJ, Wapres Pimpin Dewan Kawasan Aglomerasi, Ini Alasannya!

Koordinator Pencarian dan Pertolongan Basarnas Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana, mengungkapkan bahwa penemuan jenazah Bimo adalah buah dari kerja keras tim SAR gabungan.

Berawal dari sebuah foto yang beredar pada Selasa (12/3/2024), yang memperlihatkan sosok pria tergeletak di salah satu bagian Gunung Agung, tim SAR langsung bergerak cepat.

Dua warga setempat yang pertama kali mendaki gunung untuk memverifikasi informasi tersebut, memastikan kebenaran kabar duka ini.

Baca Juga: Siap-siap Kehilangan Gemerlap Dunia Maya! AS Putuskan Masa Depan TikTok dengan Loloskan RUU Larangan yang Bakal Berdampak bagi Jutaan Pengguna

Perjalanan evakuasi jenazah Bimo tidaklah mudah.

Dibutuhkan waktu sekitar 27 jam untuk membawa jenazah dari puncak gunung hingga ke kaki Gunung Agung.

Cuaca buruk menjadi salah satu penghambat utama proses evakuasi, ditambah lagi dengan kondisi jalur yang licin akibat hujan, longsor, dan pohon tumbang yang menghadang di sepanjang perjalanan.

Situasi mencekam semakin terasa dengan adanya kabut tebal, angin kencang, dan suhu yang sangat dingin.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat di 20 Provinsi, Warga Diimbau Waspada

Semua ini menunjukkan betapa berbahayanya kondisi alam yang bisa berubah sewaktu-waktu, menuntut kesiapsiagaan dan persiapan maksimal dari setiap pendaki.

Kini, jenazah Bimo telah dibawa ke RSUD Karangasem, menunggu untuk diambil oleh keluarganya.

Halaman:

Tags

Terkini