Tidak hanya karena melibatkan salah satu pimpinan universitas, tapi juga karena menyangkut isu pelecehan seksual yang selama ini menjadi topik sensitif dan serius.
Langkah cepat dan transparan dari YPPUP ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lain dalam menangani kasus serupa.
Kini, mata publik tertuju pada proses hukum yang sedang berlangsung.
Baca Juga: Ada Lho Desa Mandiri Sampah, Salah Satunya di Magelang Jawa Tengah
Harapan besar disematkan agar keadilan dapat ditegakkan, tidak hanya untuk korban, tapi juga untuk menegakkan norma dan etika dalam lingkungan pendidikan.
Kasus ini juga menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga lingkungan pendidikan sebagai tempat yang aman dan nyaman untuk semua.
Sementara itu, komunitas akademik Universitas Pancasila diharapkan tetap tenang dan memberikan dukungan moral kepada semua pihak yang terlibat dalam proses hukum ini.
Kejadian ini bukan hanya tentang menuntut keadilan, tapi juga tentang refleksi bersama untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.
Kasus dugaan pelecehan seksual oleh Prof ETH menjadi alarm bagi semua lembaga pendidikan untuk terus meningkatkan pengawasan dan penerapan kode etik yang ketat.
Langkah tegas Universitas Pancasila melalui YPPUP diharapkan menjadi langkah awal menuju pemulihan dan penegakan integritas akademik di Indonesia.***