Jadi Sorotan Publik! Kemendikbudristek Turun Tangan, Monitor Kasus Dugaan Pelecehan Seksual oleh Rektor UP

HUKAMANEWS - Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan Rektor Universitas Pancasila (UP) mencuat ke permukaan dan kini tengah menjadi sorotan publik.

Peristiwa yang menimpa salah satu pegawai wanita berinisial R ini telah memicu reaksi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.

Dalam langkah cepat dan responsif, Kemendikbudristek telah mengambil tindakan untuk memonitor kasus tersebut sejak kabar ini pertama kali dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

Baca Juga: GEGER! Bayi Laki Laki Dalam Kardus Ditemukan di Depan Ruko Jakarta Barat, Siapa Orang Tuanya Masih Penyelidikan Polisi

Dalam keterangannya kepada wartawan, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan pemantauan intensif atas kasus yang telah menarik perhatian masyarakat luas ini.

"Berdasarkan laporan yang kami terima dari masyarakat, kami langsung berkoordinasi dengan inspektorat jenderal untuk mengawal kasus ini," ujar Nizam.

Mengedepankan prinsip transparansi dan keadilan, Kemendikbudristek berkomitmen untuk mengusut tuntas dugaan pelecehan seksual ini.

Baca Juga: Innalillahi, 5 Pendaki Gunung Cikuray Garut Tersambar Petir, 1 Orang Meninggal Dunia, Begini Kronologinya

Nizam menambahkan, "Kami akan melakukan investigasi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk LLDIKTI dan badan penyelenggara perguruan tinggi terkait, serta kepolisian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku."

Pihak Kementerian tak hanya berhenti pada tahap pemantauan, tetapi juga berupaya keras menerapkan langkah preventif dan penanganan yang efektif sesuai dengan Permendikbudristek tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).

Ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Kemendikbudristek dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif bagi semua pihak.

Baca Juga: Soroti Acara Metamorfoshow di TMII yang Terindikasi HTI, Kemenag Minta Waspadai Gerakan Mengingkari Empat Pilar Kebangsaan

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombe Pol Ade Ary Syam Indradi, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan dugaan pelecehan seksual ini.

"Laporan tersebut teregister dengan nomor LP/B/193/I/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 12 Januari 2024," ungkap Ade Ary.

Lebih lanjut, Ade Ary menyatakan bahwa pemeriksaan terhadap terlapor berinisial ETH akan dilaksanakan pada hari Senin, 26 Februari 2024.