nasional

Zulkifli Hasan Bilang Beras Naik Karena Masih Musim Tanam

Selasa, 20 Februari 2024 | 12:21 WIB
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan saat berbicara kelangkaan beras di Pasar Bulu Semarang,Selasa (20/2) (Elizabeth Widowati )

HUKAMANEWS - Lonjakan harga beras akhirnya sampai juga ke telinga pemerintah. Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) pun turun mengecek stok dan harga beras di Pasar Bulu Jalan Mgr Sugiyopranoto, Kota Semarang pada hari Selasa , 20 Februari 2024.

Mendag pun lantas menuju ke pedagang sembako atau bahan pokok kemudian mendengarkan keluh kesah para pedagang soal kelangkaan beras. Zulhas mengakui jika saat ini kondisi stok beras memang menipis. 

Tak hanya di Kota Semarang saja, pada sejumlah daerah di provinsi lain pun beras juga mengalami kenaikan harga. Ia menjelaskan, pemicu kenaikan harga ini dikarenakan masih dalam awal musim tanam. Saat ini, beras premium dijual diharga Rp 85.000 per lima kilogram. 

Baca Juga: Perkembangan Penanganan Kesehatan Petugas Pemilu 2024: KPU RI Catat 71 Petugas Meninggal Dunia

“Jadi memang ya saya keliling ke mana-mana di Jateng dan kemarin di Jatim, Bekasi sama Pak Presiden waktu itu, memang beras premium, beras lokal, harganya naik. Sampai hari ini masih bergerak naik,” ujarnya. 

"Ya karena beras lokal yang diminta itu produksinya turun, diperkirakan Januari sampai Maret. Dibanding tahun lalu, itu 2 juta ton-red lebih bedanya, artinya turun karena pindah musim. Yang harusnya masa tanam sampai panen, jatuh Januari-Maret ini, tapi jadi Maret-Mei. Sehingga barangnya langka, barangnya sedikit, jadi harganya naik,” tambahnya lagi.

Mengatasi kelangkaan ini, pihaknya tengah berkoodinasi dengan Bulog untuk segera menyediakan beras berlabel SPHP atau beras subsidi yang dijual berkisar Rp 11.000/kilogram. Dirinya pun meminta kepada masyarakat untuk tidak panik karena pemerintah akan menggelontorkan beras sebanyak 250 ton. 

Baca Juga: Sukses Besar! DAMRI Layani Hampir 80 Ribu Penumpang, Berikan Pengalaman Perjalanan Dengan Layanan Transportasi AKAP dan KSPN

“Pemerintah membanjiri pasar dengan SPHP atau beras bulog yang bersubsidi. Dijual berkisar Rp 10.900 perkilonya. Jadi konsumen masyarakat bisa alternatif. Kalau mahal sekali dia bisa beli beras subsidi yang kualitasnya tidak kalah,” paparnya. 

Lebih lanjut, untuk stok beras di bulam Ramadan, Bulog juga telah melaporkan jika mempunyai stok sebanyak 2 juta ton. Ia memastikan jika kualitas beras yang tersedia ini juga tidak kalah dengan beras premium. 

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, jika beras saat ini masih menjadi salah satu komiditi yang harganya tinggi. Untuk di Kota Semarang, ketersediaan beras saat ini juga masih dalam menunggu masa panen. 

Baca Juga: Komeng Kirim Surat Uhuy ke Grace Natalie, Isinya Sindiran Telak

“Karena memang masa tanam dan panen mundur, diperkiran bulan Maret. Kemudian kalau Bulog insya-Allah harganya, karena ini kan disubsidi oleh pemerintah, sehingga tetap di bawah HET,” terangnya. 

Ke depan, Mbak Ita sapaan akrabnya telah meminta kepada Dinas Perdagangan Kota Semarang untuk terus melakukan pemantuan ketersediaan beras. Ia juga mengimbau agar masyarakat bisa beralih sementara ke beras subsidi, mengingat kualitasnya juga baik. 

Halaman:

Tags

Terkini