nasional

Din Syamsuddin: Sebelum Ada Keputusan KPU Siapa Pemenang Capres 2024, Semua Pihak Tahan Diri Dulu Klaim Kemenangan

Jumat, 16 Februari 2024 | 17:32 WIB
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin (ist)

HUKAMANEWS - Sebelum ada keputusan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), semua pihak yang terlibat dalam Pemilu 2024 agar menahan diri untuk tidak saling klaim kemenangan.

Hal ini diminta mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, dalam keterangannya, di Jakarta, Juma (16/2/2024).

"Semua pihak terutama ketiga paslon presiden-wakil presiden agar menahan diri untuk tidak mengklaim kemenangan sebelum ada keputusan KPU," ujar Din.

Indonesia sebelumnya telah menyelenggarakan pemilu pada Rabu (14/2) guna memilih pemimpin untuk lima tahun ke depan.

Din mendorong agar penghitungan suara oleh KPU dilakukan secara terbuka dan transparan.

Baca Juga: TKN Prabowo Gibran Luruskan Misinformasi Program Makan Siang Gratis Baru Terlaksana 2029

KPU harus memasukkan data dengan seksama dan akurat berdasarkan hasil perhitungan suara di TPS-TPS.

"Kesalahan pemasukan data (data entry) yang diakui oleh KPU di media massa, demi pemilu/pilpres damai, jujur dan adil, serta demi persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.

Apabila ada pihak-pihak yang merasa dirugikan dalam proses pemilu ini, maka bisa melakukan gugatan melalui proses hukum yang berlaku.

"Mahkamah Konstitusi membahasnya secara objektif, imparsial dan berkeadilan," kata dia.

Sebelumnya, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) juga mengajak masyarakat menghormati setiap hasil pemilu seiring telah selesainya masa pencoblosan calon presiden dan wakil presiden.

Baca Juga: Prabowo Subianto Telah Menerima Lima Ucapan Selamat dari Pemimpin Dunia, TKN: Tanda Proses Demokrasi Kita Diakui dan Berjalan Baik

"Rakyat sudah menentukan pilihan dan kita semua harus menghormati hasilnya. Saya berharap semua pihak siap menerima hasil dengan lapang dada," ujar Ketua Umum PGI Gomar Gultom.

Gomar mengatakan hasil penghitungan cepat belum merupakan hasil resmi. Kendati sistem tersebut membuat masyarakat sudah bisa membayangkan hasil akhirnya, sebaiknya semua pihak bersabar menunggu hasil akhir penghitungan manual oleh KPU.

Ia pun mendorong agar masyarakat kembali merajut persatuan dan persaudaraan yang sempat terganggu akibat narasi-narasi kampanye lalu demi Indonesia jaya.

"Kalau ada ketidakpuasan dan merasa keberatan dengan hasil yang ada, hendaknya menempuh jalur yang tersedia disertai bukti dan data pendukung," katanya.***

Tags

Terkini