Wawancara Prabowo dengan Deddy Corbuzier: Menang Tanpa Menyakiti, Itu Harus Kita Pegang

photo author
- Rabu, 14 Februari 2024 | 22:06 WIB
Prabowo Subianto saat menjadi bintang tamu dalam podcast Deddy Corbuzier yang tayang di channel YouTube @Deddy Corbuzier, Selasa (13/2/2024).
Prabowo Subianto saat menjadi bintang tamu dalam podcast Deddy Corbuzier yang tayang di channel YouTube @Deddy Corbuzier, Selasa (13/2/2024).

HUKAMANEWS - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan, pada prinsipnya kemenangan yang diraih tidak boleh menyakiti orang lain.

Hal itu disampaikan Prabowo saat menjadi bintang tamu dalam podcast Deddy Corbuzier yang tayang di channel YouTube @Deddy Corbuzier, Selasa (13/2/2024).

Prabowo kemudian sempat mengutip salah satu filosofi jawa yaitu 'Menang tanpo ngasorake'. Artinya, 'Menang tanpa merendahkan'.

 Baca Juga: Pilpres 2024, Jokowi, dan Politisi Berjubah Akademisi

Hal tersebut dia sampaikan lantaran menurutnya masih banyak orang yang tidak peduli terhadap orang lain, demi meraih kemenangan/keberhasilan.

"Kadang-kadang, filosofi barat agak beda. Karena yang saya lihat, filosofi barat itu yang penting adalah keberhasilan. It doesn't matter how you win, as long as you win," kata Prabowo.

"Dalam rangka mendapat kemenangan untuk kita, pihak kita, diri kita, keluarga kita, (terkadang) kita menyakiti banyak orang. Ada filosofi jawa, 'Menang tanpo ngasorake'. 'Menang tanpa merendahkan (menyakiti)'. Itulah yang harus kita pegang," tegasnya.

 Baca Juga: Film Dirty Vote Jelang Pencoblosan, ‘Serangan Fajar’ Versi Baru

Prabowo menambahkan, dengan prinsip itu maka kita akan hidup tanpa rasa dendam terhadap sesama.

Hidup ini, katanya, harus memiliki prinsip sebagaimana yang dianut oleh para pendekar dan ksatria.

Mereka hidup dengan memegang teguh nilai-nilai kejujuran, keadilan, hingga komitmen untuk membantu pihak-pihak yang lemah serta tertindas.

 Baca Juga: Ilusi Pemakzulan Jokowi oleh Kelompok yang Tidak Siap Kalah

"Kalau dalam filosofi pendekar, guru-guru saya mengajarkan (kepada saya) tidak boleh punya dendam. Seorang pendekar itu berani. Berani membela kebenaran, keadilan, kejujuran," ungkapnya.

"Membela yang lemah, miskin, dan yang tertindas. Itu ksatria. Membela harus berani, tapi tidak boleh benci dan tidak boleh dendam," pungkas Prabowo.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X