HUKAMANEWS - Sudah diprediksi Pemilu 2024 akan berlangsung tidak adil dan jujur, ini cara Presiden Joko Widodo "mengakali" pemilu.
Feri Amsari, salah satu "aktor" di film dokumenter Dirty Vote, mengungkap cara Jokowi agar Pemilu 2024 dilakukan hanya satu putaran.
Dosen dan ahli hukum tata negara dari Universitas Andalas (Unand) ini menyebut, bahwa Jokowi sudah "mengakalin" dengan cara melakukan tipuan dengan cara menambah jumlah provinsi baru dan langsung bisa ikut pemilu.
Dikutip dari akun youtube Abraham Samad 'Speak Up', pada Kamis (15/2/2024), Feri menyebut Papua ada 4 provinsi baru.
"Empat provinsi bagian dari kecurangan membentuk provinsi baru agar sebaran jumlah provinsi bertambah," katanya.
Sementara jumlah DPT di bawah kepala desa yang mengafiliasikan dirinya untuk mendukung Prabowo itu jumlahnya 81 juta.
"Ini salah satu bentuk kecurangan di Mahkamah Konstitusi yang akan kita buktikan dan sudah ada alat bukti di awal yang sangat mumpuni memperlihatkan keterlibatan presiden dalam kecurangan pemilu," jelas Feri.
Menurutnya presidan yang melakukan tindakan-tindakan tidak patut terutama dalam ruang demokrasi terutama pemilu itu dapat diimpich.
Impeachment sendiri dalam sistem hukum tata negara di Indonesia, lebih sering diartikan sebagai tuntutan pemberhentian Presiden.
Dalam arti yang luas impeachment merupakan pertanggungjawaban yang dapat dikenakan pada semua pihak (pejabat Negara) pada yang terkait dalam suatu system ketatanegaraan.***
Artikel Terkait
Dashyat, 3 Ahli Hukum Tata Negara Ungkap Kecurangan Pemilu 2024 Lewat Film Dokumenter Dirty Vote
Jusuf Kalla: Dirty Vote Baru Ungkap Kecurangan 25 Persen Sudah Ada yang Marah, Apalagi Dibongkar Semuanya
Sutradara dan Tiga Dosen Ahli Hukum Tata Negara di Film Dokumenter Dirty Vote Dilaporkan ke Mabes Polri
Film Dirty Vote Jelang Pencoblosan, ‘Serangan Fajar’ Versi Baru