nasional

Anti-Hoaks! Wolbachia dari Kemenkes Bikin DBD Jalan Miring, Beneran Aman dan Efektif!

Rabu, 10 Januari 2024 | 20:15 WIB
Mengatasi Disinformasi, Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Menerangkan Pentingnya Wolbachia dalam Menanggulangi DBD

HUKAMA NEWS - Kementerian Kesehatan Indonesia terus berupaya menanggulangi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan berbagai inovasi, salah satunya melalui penggunaan metode Wolbachia.

Meski terdapat banyak disinformasi dan hoaks yang berkembang di masyarakat terkait keamanan metode ini, Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan, Ngabila Salama, menegaskan bahwa edukasi tetap harus dilakukan untuk memastikan pemahaman yang benar.

Ngabila menjelaskan bahwa Wolbachia merupakan inovasi yang telah terbukti efektif dalam menurunkan kasus dan kematian akibat DBD.

Baca Juga: Keindahan langka kucing bermata biru dalam daftar ras favorit, simak jenis dan mitos yang menyertainya

Metode ini bukan hanya rekomendasi utama dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tetapi juga telah berhasil diterapkan di berbagai negara, termasuk Myanmar dan Laos.

"Untuk isu Wolbachia ini banyak hoaks, asumsi, provokasi yang meresahkan masyarakat diviralkan untuk menolak program baik ini. Kami jangan pernah capek dan kalah dalam menyuarakan info yang benar tentang Wolbachia nyamuk baik ini,” ungkap Ngabila yang dikutip HukamaNews.com dari Antara News pada Rabu, 10 januari 2024.

Yogyakarta, sebagai salah satu daerah di Indonesia, telah mengimplementasikan kebijakan ini selama 10 tahun terakhir dengan hasil yang positif.

Baca Juga: Anabul Main Cakar dan Gigit? Ini Loh Cara Menjinakkan Kucing Galak dan Penakut, Tips Mudah dan Cepat untuk Pemula

Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa selama periode tersebut, implementasi Wolbachia di Yogyakarta berhasil menurunkan kasus DBD sebanyak 77 persen, perawatan di rumah sakit turun 86 persen, dan penggunaan fogging turun sebanyak 83 persen.

Wolbachia dianggap aman untuk manusia karena tidak dapat hidup di dalam tubuh manusia.

Keamanan ini juga mencakup dampak lingkungan, di mana metode ini bersahabat dengan ekosistem dan tidak merusak keseimbangan dengan makhluk hidup lain.

Baca Juga: Pengamat Pertahanan Ini Ungkap Bobroknya Kementerian Pertahanan, Bahkan Ujung-ujungnya Coba Disogok untuk Tutup Mulut

"Justru kalau kasus DBD terus meningkat, dilakukan fogging ini berpotensi nyamuk dan virus mutasi dan serangga lain ikut terganggu,” terang Ngabila.

Ngabila juga menyoroti bahwa Wolbachia dapat dianggap sebagai bentuk "vaksinasi" untuk nyamuk Aedes aegepty.

Melalui program implementasi ini, nyamuk yang sebelumnya menjadi pembawa virus DBD berubah menjadi nyamuk yang tidak membawa virus.

Halaman:

Tags

Terkini