HUKAMANEWS - Indonesia masih ketinggalan dalam menangani persoalan sampah yang ada di kota besar. Hal ini terlihat jelas manakala pada malam pergantian Tahun Baru kemarin, jumlah sampah di Jakarta saja sudah mencapai 130 ton.
Menurut Guru Besar Fakultas Teknik, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Prof. Ir. Chandra Wahyu Purnomo, grand design soal pengelolaan sampah ini tidak terlihat jelas. Indonesia masih jauh tertinggal dalam pengelolaan sampah. Sangat berbanding jauh dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol yang sudah sedemikian hebatnya.
"Dan bagaimana tidak tertinggal, jika kita tahu anggaran untuk pengelolaan sampah sendiri cuma 1 persen dari total APBN," tambah Prof.Ir.Chandra Wahyu Purnomo, saat mengomentari hal ini, di Jakarta , pada tanggal 2 Januari 2024.
Lebih jauh pihaknya menambahkan pemerintah harus memiliki manajemen pengelolaan sampah yang mampu memaksa masyarakat untuk tertib dalam hal sampah.
"Jika perlu ya keluarkan sanksi sosial melalui media sosial , bagaimana buruknya mereka memperlakukan sampah - sampah itu," jelasnya lagi.
Dibandingkan negara-negara lainnya seperti Australia salah satunya. Kesadaran masyarakat di malam pergantian akhir tahun masih sangat minim. Jika diluar negeri mereka membawa pulang sampah, di Indonesia justru meninggalkan sampah.
Baca Juga: 138 Buronan Atau Daftar Pencarian Orang Berhasil Ditangkap Kejaksaan Agung Sepanjang Tahun 2023
Seperti diketahui Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mencatat total sampah yang terkumpul selama malam tahun baru mencapai 130 ton.
"Jumlah ini merupakan jumlah terbesar setelah melewati masa pandemi. Tahun lalu sebanyak 74 ton. Sedangkan sebelum pandemi, pada pergantian tahun 2019 ke 2020 sampah mencapai 125 ton. Sampah mencapai 130 ton dari seluruh Jakarta dan khusus dari sepanjang jalan Sudirman-Thamrin terkumpul 32 ton sampah," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto.
Sebanyak 3.180 petugas pun disebar di sejumlah titik perayaan tahun baru di Ibu Kota. Targetnya sampah-sampah tersebut harus selesai ditangani pukul 04.00 WIB atau sebelum subuh pada 1 Januari 2024.