"Akhirnya Pak Presiden menyampaikan ide untuk kebaikan bangsa ini, begitu gak ada yang mau mengalah muncullah opsi kedua."
Menurut Bahlil, saat itu dirinya mengajukan nama Erick Thohir untuk didorong menjadi cawapres yang disetujui Jokowi.
"Mendorong Pak Erick sebagai salah satu cawapres bukan satu-satunya sebagai cawapres. Waktu itu Pak Erick punya kesempatan besar berafiliasi dengan Prabowo," jelas Bahlil.
Namun ternyata pandangan Prabowo berbeda, Prabowo minta kepada Jokowi untuk pendamping cawapres adalah Gibran.
Meski Prabowo tidak ada masalah dengan Erick Thohir.
"Saya gak tahu pertimbangan Prabowo untuk tidak memilih Erick. Jadi terpilihnya Gibran atas ide Prabowo yang minta ke Presiden," katanya.
"Ini benar ya bisa saya pertanggungjawabkan," ujar Bahlil meyakinkan dua host Kumparan.
Bahlil juga menceritakan kondisi saat rapat koalisi dimana voting dilakukan tertutup, dimana satu partai koalisi menyampaikan 3 nama.
"Di dalam 3 nama itu suara paling banyak Mas Gibran 7, Ibu Khofifah Indar Parawansa 4, Erick Thohir 1, Erlangga 1 dan Bang Yusril 1 suara," pungkasnya.***