nasional

Warga Desa Blingoh Jepara Tukar Lauk Pauk Menggunakan Hasil Panenan Cabai

Selasa, 5 Desember 2023 | 15:25 WIB
Kepala Desa Blingoh, Giyarno tunjukkan kebun cabai rawit milik warga. (Elizabeth Widowati )

HUKAMANEWS – Momen pedasnya rasa cabai rawit karena harganya yang tinggi sekarang, dimanfaatkan bergerak menanam cabai secara ramai - ramai. Hal ini terjadi di wilayah desa Blingoh Jepara, Jawa Tengah.

Warganya menanami pekarangan rumah dengan tanaman cabai. Selain untuk menjaga ketahanan pangan, juga meringankan pengeluaran saat harga cabai sedang meroket, seperti sekarang.

Kepala Desa Blingoh, Giyarno mengatakan, warganya antusias menanami lahan pekarangan. Kegiatan tersebut sudah berlangsung sejak beberapa bulan silam.

Baca Juga: Disudutkan oleh Eks Ketua KPK Soal Kasus Korupsi e KTP, Jokowi Heran: Untuk Kepentingan Apa?

“Sekarang dengan harga cabai yang mahal, masyarakat kami tidak terpengaruh. Warga kami antusias menanam cabai,” ujarnya.

Selain menanam, imbuhnya, ternyata kegiatan tersebut memiliki dampak ekonomi.

“Beberapa warga bahkan membarter cabai dengan komoditas lain, seperti lauk, ikan, dan sebagainya,” ungkap Giyarno.

Baca Juga: Sembilan Jalur KA Purwokero Harus Berputar, Akibat Longsor Di Wilayah Kabupaten Banyumas

Dikatakan, untuk mencukupi kebutuhan cabai, luasan tanah yang dibutuhjan sekitar 2 meter persegi. Lahan tersebut kemudian ditanami 5-10 tanaman cabai.

“Begitu ditanam, tunggu tiga bulan lalu panen. Umur tanaman sekitar satu tahun. Tinggal petik. Asalkan cuacanya tidak panas seperti el-nino kemarin,” jelasnya lagi.

Seperti dikatakan sebelumnya oleh Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas Rahmi Widiriani, sebelumnya mengatakan persoalan cabe rawit ini memang sangat unik.

Baca Juga: Gen Z Perlu Tahu Jenis Golongan Darah Ini yang Paling Disukai Nyamuk untuk Dihisap Darahnya

"Cabe rawit harus ada sepanjang tahun dan harus dalam bentuk segar. Hal ini menjadi tantangan tersendiri yang tidak bisa digantikan dengan cabe olahan. Makan tahu goreng kan tidak biasa dengan cocolan cabai olahan," kata Rahmi.

Badan Pangan Nasional sendiri telah melakukan support dengan bantuan alat , agar stok sekitar 17-20 ton cabai bisa tersimpan cukup tiga hingga empat bulan ke depan.

Halaman:

Tags

Terkini