nasional

GAWAT! Sistem KPU Dibobol HACKER, Ratusan Juta Data Pemilih Diduga Dijual di Dark Web

Rabu, 29 November 2023 | 20:13 WIB
Hacker Jimbo mengklaim telah meretas sistem KPU dan menjual ratusan juta data ke dark web.

HUKAMANEWS – Lagi, website resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi sasaran peretas alias hacker.

Seorang hacker dengan nama samaran “Jimbo” mengaku telah meretas situs kpu.go.id dan memperoleh data Daftar Pemilih Tetap (DPT) dari situs tersebut.

Sebelumnya pada tahun 2022, hacker Bjorka juga mengaku telah memperoleh 105 juta data pemilih dari situs KPU.

Baca Juga: Undang Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Peneliti UGM, Rapat Komisi IX DPR Simpulkan Nyamuk Wolbachia Aman

Kali ini Jimbo membagikan 500.000 sampel data yang diperolehnya dalam postingan di website BreachForums yang biasa digunakan untuk menjual hasil hacking, serta beberapa screenshot dari website https://cekdptonline.kpu.go.id/ untuk memerifikasi keaslian data yang diperoleh.

Jimbo juga memposting di forum tersebut bahwa ada beberapa duplikat data dari 252 juta data yang diperolehnya.

Menurut pakar keamanan siber Pratama Persadha, setelah disaring oleh Jimbo, terdapat 204.807.203 data unik. Jumlah tersebut hampir sama dengan jumlah pemilih DPT tetap KPU yaitu 204.807.222 pemilih dari 514 kabupaten/kota di Indonesia serta 128 negara perwakilan termasuk Indonesia.

Baca Juga: Netizen Sudah Muak dengan 3 Juri MCI yang Gak Adil Kalahkan Kiki , Kehadiran Ganjar Malah Bikin Sewot Netizen

“Data yang diperoleh Jimbo memuat beberapa data pribadi yang cukup penting,” kata ketua lembaga keamanan siber CISSReC itu seperti dikutip, Rabu (29/22/2023).

Diantaranya NIK, No KK, Nomor KTP (termasuk nomor paspor bagi pemilih asing), nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status perkawinan, alamat lengkap, RT, RW, pembagian, pembagian dan kode kecamatan serta kodefikasi TPS.

Tim CISSReC telah melakukan verifikasi terhadap data sampel yang diberikan secara acak oleh website cekdpt. Hasilnya, data yang dipublikasikan situs cekdpt sama dengan data sampel yang dibagikan oleh hacker Jimbo, termasuk nomor TPS pendaftaran pemilih.

Baca Juga: Gen Z Harus Waspada, Ini Daftar 5 Kosmetik Ilegal dan Berbahaya Temuan BPOM di Marketplace

Data Dijual Rp 1,2 miliar

Dari hasil kejahatannya, Jimbo menawarkan data yang diperolehnya seharga $74.000 (setara Rp 1,2 miliar).

Halaman:

Tags

Terkini