HUKAMANEWS - Kabar tentang rencana penyebaran nyamuk Wolbachia di Bali pada tanggal 13 November mendatang memicu perbincangan hangat di berbagai kalangan.
Pertanyaan Komjen Dharma Pongrekun muncul tentang ancaman nyata atau sekadar konspirasi nyamuk Wolbachia yang mencuat di tengah masyarakat.
Dalam sorotan isu nyamuk Wolbachia, muncul Komjen Dharma Pongrekun, seorang tokoh berani yang tegas mengungkap fakta-fakta terkait konspirasi yang mencurigakan.
Komjen Pol Dharma Pongrekun, seorang jenderal polisi bintang 3 yang saat ini menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri.
Dilansir HukamaNews.com dari Wikipedia, kelahiran Palu pada 12 Januari 1966, Dharma Pongrekun memiliki pengalaman yang luas dalam berbagai bidang kepolisian.
Sebelum menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama, pada tahun 2018-2019, beliau berdinas di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dengan posisi Pati Bareskrim Polri yang ditugaskan di BSSN dan kemudian menjabat sebagai Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN.
Tahun 2019, Dharma Pongrekun diberi tanggung jawab sebagai Wakil Kepala BSSN, menunjukkan kiprahnya yang konsisten dalam bidang keamanan siber.
Beliau pernah berhasil menangani kasus hacker Bjorka dan beberapa kasus siber lainnya, menegaskan kemampuannya dalam merespons ancaman keamanan di dunia maya.
Latar belakang pendidikan Dharma Pongrekun juga mencerminkan dedikasinya terhadap kepolisian.
Lulus dari Akpol pada 1988, beliau melanjutkan pendidikan di PTIK pada 1995, kemudian mengikuti Sespim Polri yang berhasil diselesaikan pada 2002, serta Sespimti pada tahun 2014.
Pengalaman Dharma Pongrekun tak hanya terbatas pada bidang keamanan siber.
Sebagai Kasat II Dit Narkoba Polda Bengkulu, Wakil Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kasubbag Anevopswil Bag Anev Robinops Bareskim Polri, hingga jabatan-jabatan penting lainnya, beliau telah membuktikan kapabilitasnya dalam menangani berbagai kasus kriminal dan menanggapi dinamika keamanan nasional.