HUKAMANEWS - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia telah berhasil mengimplementasikan inovasi teknologi Wolbachia sebagai langkah cerdas dalam menurunkan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di beberapa kota di Indonesia.
Uji coba penyebaran nyamuk Wolbachia yang dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada 2022 menghasilkan pencapaian yang mengesankan.
Dilansir HukamaNews.com dari laman Menpan.go.id, Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini!
Nyamuk Wolbachia: Pemain Utama dalam Menekan Penyebaran DBD
Hasil uji coba menunjukkan bahwa lokasi yang telah diinokulasi Wolbachia mampu menekan kasus DBD hingga 77 persen dan mengurangi proporsi dirawat di rumah sakit sebanyak 86 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, menjelaskan bahwa penurunan signifikan terjadi, dan jumlah kasus DBD di Kota Yogyakarta pada Januari-Mei 2023 berada di bawah garis minimum pola tujuh tahun sebelumnya.
Dampak Positif di Masyarakat
Meskipun awalnya masyarakat merasa khawatir terkait pelepasan nyamuk Wolbachia, Sigit Hartobudiono, Lurah Patangpuluhan Yogyakarta, menyatakan bahwa melalui edukasi dan sosialisasi, pemahaman masyarakat semakin meningkat.
Masyarakat kini memahami bahwa teknologi ini sejatinya bertujuan untuk mengurangi kasus DBD.
Wolbachia di Indonesia dan Negara Lain
Penerapan teknologi Wolbachia bukan hanya terjadi di Indonesia.
Baca Juga: Mengenal NYAMUK WOLBACHIA, yang Membuat Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Ngamuk
Negara-negara seperti Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Mexico, Kiribati, New Caledonia, dan Sri Lanka juga telah melaksanakan program serupa dengan hasil yang efektif dalam pencegahan Dengue.