Masalah utama yang diduga memicu langkah Nvidia adalah kelangkaan chip memori GDDR6 dan GDDR7.
Permintaan memori melonjak tajam seiring ekspansi besar-besaran perusahaan AI, komputasi awan, dan data center skala global.
Perusahaan-perusahaan tersebut diketahui menyerap stok memori dalam jumlah besar, membuat harga GDDR6 dan GDDR7 meningkat signifikan dalam waktu singkat.
Tekanan Biaya dan Prioritas Bisnis Nvidia
Dari sudut pandang bisnis, Nvidia berada dalam posisi dilematis.
Di satu sisi, lini gaming seperti GeForce RTX 50 tetap menjadi wajah publik Nvidia.
Namun di sisi lain, segmen AI dan enterprise menyumbang margin keuntungan jauh lebih besar, sehingga alokasi chip memori dan kapasitas produksi cenderung diarahkan ke sektor tersebut.
Dampak Langsung bagi Gamer dan Pasar GPU
Jika rumor ini terbukti benar, dampaknya akan terasa langsung di pasar konsumen.
Pasokan yang terbatas hampir selalu berujung pada kenaikan harga ritel dan praktik penjualan tidak sehat di pasar sekunder.
Pengalaman serupa pernah terjadi pada era GeForce RTX 30, ketika kelangkaan chip dan lonjakan kripto membuat GPU sulit diakses gamer selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Redmi Note 15 Resmi Meluncur Global, Layar Super Terang dan Kamera 108MP Jadi Senjata Utama
Persaingan AMD dan Intel Bisa Diuntungkan
Situasi ini berpotensi membuka peluang bagi kompetitor.
Artikel Terkait
Huawei Mate X7 Rilis Global, Inovasi Smartphone Lipat dengan Kamera Lebih Tajam dan Baterai Lebih Tahan
Google Pixel 9 Pro Fold Akhirnya Dapat Fitur Kamera Ini, Bikin Pengalaman Fotografi Lipat Jadi Lebih Intuitif
Honor Magic8 Lite Baterainya Dibedakan, Punya Baterai Jumbo di Amerika Latin, Versi Eropa Cuma Segini
Daftar Rahasia Produk Apple 2026 Bocor, iPhone Generasi Baru, Vision Murah, dan Kejutan Smart Home
Realme 16 Pro Series Resmi Meluncur 6 Januari, Desain Naoto Fukasawa Bawa Konsep Urban Wild yang Berani