Hingga artikel ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari pihak Dadan Hindayana maupun Badan Gizi Nasional terkait video viral tersebut.
Ketiadaan klarifikasi justru memperpanjang spekulasi dan memperbesar ruang interpretasi negatif di ruang publik.
Kasus viral video Kepala BGN diduga main golf menjadi pengingat bahwa empati publik bukan sekadar narasi, melainkan praktik nyata yang dinilai dari sikap sehari-hari.
Kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara dibangun bukan hanya lewat program, tetapi juga melalui kepekaan moral para pemimpinnya.
Di tengah meningkatnya ekspektasi publik terhadap transparansi dan etika pejabat, setiap tindakan memiliki konsekuensi reputasi.
Pejabat publik dituntut lebih sadar bahwa ruang privat dan ruang publik kini kian beririsan.
Ke depan, klarifikasi terbuka dan sikap komunikatif menjadi kunci untuk meredam krisis kepercayaan.
Tanpa itu, satu video singkat dapat meninggalkan jejak panjang dalam ingatan publik.
Artikel Terkait
KPK Buka Peluang Panggil Atalia Praratya, Jejak Aset Dugaan Korupsi Iklan Bank Jabar Kian Disorot
Mahfud MD Bongkar Penyakit Kronis Polri, Intervensi Politik Disebut Lebih Berbahaya dari Aturan
Samsung Galaxy A07 5G Belum Rilis Tapi Sudah Terbongkar, Geekbench Ungkap Rahasia Chipset dan Performa Aslinya
Jejak Rp 200 M Bank BJB: KPK Menyisir Aliran Dana ke Ridwan Kamil
Bukan Soal Nilai, Guru Surabaya Tantang UU Sisdiknas di MK demi Lingkungan Hidup Masuk Mapel Wajib