Karena itu, keputusan pleno diambil dengan pertimbangan paling ringan demi kepentingan organisasi.
KH Anwar Iskandar menambahkan, keputusan pleno sudah “seperti putusan hakim”, sehingga perbedaan yang sebelumnya muncul harus dituntaskan. Fokus PBNU kini adalah bergerak maju.
Menuju Peringatan 1 Abad NU Secara Masehi
Selain penataan internal, PBNU mempersiapkan konferensi besar dan peringatan 1 abad NU secara masehi pada 31 Januari 2026 di Gelora Bung Karno.
Kiai Zulfa menunjuk Khofifah Indar Parawansa sebagai ketua panitia, menandakan acara ini akan menjadi momentum strategis bagi konsolidasi nasional NU.
Acara tersebut direncanakan menghadirkan pengurus dari seluruh jenjang, termasuk ranting di tingkat desa, yang menunjukkan besarnya skala partisipasi.
Stabilitas Baru PBNU: Momentum Kembali pada Khidmat
Stabilitas yang mulai pulih menjadi sinyal positif bagi warga NU. Dengan dukungan para kiai sepuh dan legitimasi struktural yang kuat, PBNU menuju fase baru untuk mengokohkan program-program khidmat sosial, pendidikan, dan dakwah.
Proses konsolidasi yang dilakukan dari pusat hingga daerah memperlihatkan komitmen PBNU untuk menjaga keberlanjutan pelayanan organisasi.
Dengan agenda besar seperti muktamar, penataan administratif, dan peringatan satu abad NU, PBNU kini berada pada titik penting untuk menegaskan peran strategisnya di kancah nasional.***
Artikel Terkait
Forum Sesepuh NU Keluarkan Seruan Penting, Gus Yahya Beri Respons Mengejutkan soal Islah PBNU
Gus Yahya Tolak Hadiri Pleno Syuriyah PBNU, Menilai Manuver Politik Jelang Peta Besar NU 2027 dan Roadmap 2050
Profil KH Zulfa Mustofa, Perjalanan dan Perannya Menjaga NU Hingga Dipilih Jadi Pj Ketum PBNU
KH Ma’ruf Amin Tegaskan Pemakzulan Gus Yahya Inkonstitusional, Desak PBNU Gelar Muktamar Luar Biasa
Gus Yahya Buka Pintu Lebar-lebar untuk Zulfa Mustofa, Konflik PBNU Masuk Babak Baru, Isyarat Redanya Ketegangan Internal