Padahal, kejadian seperti ini bisa ditekan bila informasi distribusi, titik bantuan, dan jadwal logistik disampaikan secara terbuka dan rutin melalui pemerintah daerah.
Netizen pun banyak yang menyampaikan empati, menilai bahwa warga tidak sedang melakukan tindak kriminal karena situasi memaksa.
Situasi penjarahan di Tapanuli Tengah dan Sibolga menjadi pengingat bahwa distribusi logistik dalam bencana adalah faktor paling krusial.
BNPB menegaskan bahwa warga bertindak bukan karena kriminalitas, melainkan karena kelaparan dan rasa takut.
Baca Juga: Status Semeru Turun, Tapi Ancaman Baru Mengintai Warga Lumajang, PVMBG Minta Semua Tetap Siaga
Ke depan, peningkatan komunikasi, koordinasi jalur evakuasi, dan percepatan distribusi di wilayah terisolasi menjadi kunci agar kejadian serupa tidak terulang.***
Artikel Terkait
PDIP Utus Ahmad Basarah untuk Jalin Komunikasi dengan PKB Jelang Pilkada 2024, Persiapan Calon di Jakarta dan Sumatera Utara
Kemenhut Bakal Tindak Tegas Pelaku Perburuan Liar yang Sebabkan Seekor Harimau Sumatera Mati dalam Keadaan Mengenaskan
Tak Ada Lagi Harimau Sumatera di Taman Rimba Riau, Si Uni Jadi
Follow The Money Kasus Korupsi Sumatera Utara, KPK Buka Potensi Periksa Bobby Nasution
Menkeu Purbaya Tegaskan Penanganan Bencana di Sumatera Pakai Anggaran Daerah Dulu