Kondisi SMAN 72 Pascaledakan Makin Pulih, tapi Kenapa Aparat Masih Ketat Berjaga? Ini Faktanya!

Sejumlah psikolog memberikan sesi konseling kepada siswa maupun guru yang masih merasakan kecemasan.

Pendampingan ini dinilai penting, mengingat ledakan tersebut bukan hanya menimbulkan kerusakan fisik tetapi juga menyisakan trauma bagi beberapa warga sekolah.

Pengamanan Masih Diperketat di Gerbang Sekolah

Walau sekolah sudah beroperasi seperti biasa, aparat keamanan termasuk TNI AL masih berjaga di sekitar area sekolah.

Penjagaan dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan serta memberikan rasa aman kepada para siswa, guru, dan orang tua.

Menurut pantauan di lapangan, keberadaan aparat tidak mengganggu proses belajar.
Sebaliknya, banyak orang tua yang merasa lebih tenang karena ada pengawasan ekstra di area sekolah.

Baca Juga: Pencarian Longsor Majenang Memasuki Batas Waktu, 5 Korban Belum Ditemukan, BNPB Siap Beri Diskresi!

Warga sekitar Kelapa Gading melihat kondisi ini sebagai perkembangan yang menggembirakan.

Banyak dari mereka berharap sekolah bisa sepenuhnya pulih dalam waktu dekat, termasuk pemulihan dari sisi psikologis siswa.

Di ruang-ruang kelas, guru berupaya menjaga suasana belajar tetap kondusif sambil memperhatikan keadaan mental murid.

Pihak sekolah pun terus berkoordinasi dengan berbagai lembaga untuk memastikan seluruh rangkaian pemulihan berjalan lancar.

Meski situasi perlahan stabil, proses evaluasi dan pengamanan jangka panjang masih menjadi bahan pembahasan antara sekolah, aparat, dan pemerintah daerah.

Warga berharap ke depan, lingkungan pendidikan bisa mendapat perhatian lebih serius dalam hal keamanan dan antisipasi insiden serupa.

Baca Juga: BMKG Kasih Warning Keras Untuk Indonesia Timur Bibit Siklon 97S Bisa Jadi Siklon Tropis, Ini Dampak yang Harus Diwaspadai

Pemulihan kondisi SMAN 72 pascaledakan menunjukkan bahwa kolaborasi antara sekolah, pemerintah, aparat, serta orang tua mampu mempercepat kembalinya proses belajar mengajar.