Publik Indonesia mengapresiasi langkah ini sebagai bentuk kepedulian terhadap krisis kemanusiaan di Gaza, terutama setelah meningkatnya laporan korban sipil.
Di media sosial, banyak warganet menyampaikan dukungan dengan pesan seperti “Indonesia harus hadir untuk kemanusiaan” dan “Semoga Brimob membawa harapan bagi warga Gaza.”
Pengamat keamanan juga menilai langkah Polri ini sebagai bagian dari upaya Indonesia memperkuat diplomasi pertahanan sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai negara dengan kontribusi besar pada misi perdamaian PBB.
Sejumlah analis menyebut, jika Indonesia benar-benar mendapatkan mandat PBB untuk Gaza, ini akan menjadi salah satu penugasan paling krusial dalam sejarah peacekeeping Indonesia, mengingat kompleksitas konflik dan kebutuhan operasi kemanusiaan yang sangat besar.
Kesiapan 350 personel Brimob untuk misi perdamaian Gaza menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya berbicara, tetapi bergerak nyata demi membantu penyelesaian konflik global.
Di tengah situasi Gaza yang masih membutuhkan perlindungan internasional, kehadiran pasukan profesional Indonesia berpotensi memberikan dampak signifikan bagi keamanan warga sipil.
Polri kini menunggu mandat resmi PBB dan perintah Presiden Prabowo Subianto, namun seluruh persiapan menunjukkan bahwa Indonesia siap ketika dunia membutuhkan.***
Artikel Terkait
Jadi Tersangka, Lisa Mariana Nggak Ditahan? Polri Akhirnya Bongkar Alasan di Balik Bebasnya dari Tahanan
Anggota DPR Desak Komnas HAM dan Polri Ungkap Dugaan Perdagangan Orang di Kapal KM MUS dan Run Zeng 03
Presiden Prabowo Lantik Mahfud MD hingga Jimly, Komite Reformasi Polri Resmi Dibentuk, Ada Agenda Besar yang Bikin Publik Penasaran!
Mahfud MD Bongkar Titik Lemah Tersulit Polri: Reformasi 3 Bulan, Publik Diminta Ikut Mengawasi
Bukan Soal Pangkat atau Jabatan! Dedy Tabrani Ungkap Kunci Reformasi Polri Ada di Policing Bukan Police