Namun pengamat politik menilai bahwa konsensus elite dalam isu ini dapat membantu meredakan polarisasi yang masih terasa sejak beberapa kontestasi politik terakhir.
Demokrat: Momentum untuk Silaturahmi Kebangsaan
Partai Demokrat menilai pengakuan negara atas jasa para presiden terdahulu dapat memperkuat silaturahmi kebangsaan yang sempat mengendur dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam pernyataan resmi, Demokrat menegaskan bahwa semangat rekonsiliasi harus terus dibangun di tengah dinamika politik yang cepat berubah.
Kebijakan gelar pahlawan nasional diyakini menjadi cara untuk menghubungkan kembali generasi muda dengan sejarah bangsanya.
“Semangat rekonsiliasi dan penghargaan terhadap jasa para pemimpin bangsa akan memperkokoh fondasi kebangsaan serta memperkuat optimisme menuju masa depan Indonesia yang lebih baik,” tulis Demokrat.
Pemberian gelar pahlawan nasional kepada Gus Dur dan Soeharto bukan hanya urusan administratif, tetapi penanda bahwa bangsa ini mulai berani melihat masa lalu secara jernih.
Dukungan Demokrat membuka ruang dialog yang lebih luas tentang bagaimana sejarah seharusnya dirawat dan disampaikan kepada generasi berikutnya.
Jika langkah rekonsiliatif ini berlanjut konsisten, Indonesia berpeluang memiliki narasi sejarah yang lebih inklusif dan solid untuk menghadapi tantangan masa depan.***
Artikel Terkait
Bocor! Poco Pad M1 Ternyata Pakai Snapdragon 7s Gen 4 dengan Spek Kelas Pro Bikin Tablet Ini Makin Menggoda
Pemprov DKI Hapus Denda Pajak Kendaraan, Ini Cara Cepat Bayar Lewat Ponsel
Langit Politik Tak Selalu Cerah! Rencana Budi Arie Gabung Gerindra Dapat Penolakan dari Kader Muda Tidar
Tidar Tolak Rencana Budi Arie Gabung Gerindra: Partai Ini Dibangun dari Perjuangan, Bukan Oportunisme
84 Persen Publik Setuju Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Survei INSS Ungkap Pergeseran Cara Pandang Sejarah