Dalam pesannya, Jokowi mengajak semua pihak untuk tetap bersatu dan melangkah bersama demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
Kehadiran virtual Jokowi ini menambah nuansa emosional dalam kongres, mengingat hubungan personal dan politik antara Jokowi dan Budi Arie yang telah terjalin sejak lama.
Langkah Budi Arie dan Projo bisa dibaca sebagai bentuk konsolidasi politik di masa transisi pemerintahan, di mana relawan-relawan Jokowi mencari posisi strategis untuk tetap relevan di pemerintahan baru.
Jika benar bergabung dengan Gerindra, Budi Arie akan menjadi figur penting dalam menghubungkan jaringan relawan Jokowi dengan basis politik Prabowo, menciptakan sinergi baru antara dua kekuatan yang sebelumnya sempat berkompetisi.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Buka Suara Soal Dana Daerah: Semua Sudah Diverifikasi, Jangan Asal Protes!
Kongres III Projo menjadi penanda babak baru bagi relawan politik di Indonesia. Dari sekadar gerakan pendukung, kini mereka tengah berevolusi menjadi entitas politik aktif yang berperan langsung dalam kebijakan publik.
Langkah Budi Arie, apakah bergabung ke Gerindra atau tidak, akan menjadi indikator penting arah baru politik relawan ke depan.
Yang pasti, dinamika ini menunjukkan bahwa politik pasca-Jokowi belum berakhir, ia hanya sedang berubah bentuk.***
Artikel Terkait
Projo Yakin MK Akan Selaras Dengan Suara Rakyat 14 Febuari , Dunia Pantau Hasil Pilpres 2024
Salamannya Zulkarnaen dengan Jokowi Apakah Tanda ProJudi Online (Projo) Sengaja Dibiarkan di Komdigi di Era Jokowi?
Rocky Gerung Cium Gelagat Budi Arie Setiadi Terlibat dari Awal dalam Judi Online di Kominfo untuk Dirikan Partai Projo
Ditendang PDI Perjuangan, Projo Tunggu Perintah Jokowi Siap Bentuk Partai untuk Kendaraan Politik Jokowi
Budi Arie dan Jokowi Bertemu di Solo, Bahas Projo hingga Singgung Arah Politik Ridwan Kamil