Namun tak sedikit pula yang menilai keduanya gagal menjaga wibawa parlemen.
Pengamat politik Universitas Indonesia, misalnya, menilai bahwa kehadiran artis di DPR bisa menjadi kekuatan jika mampu menyeimbangkan popularitas dengan integritas.
“Sayangnya, kasus ini menegaskan bahwa citra dan etika pejabat publik masih sangat sensitif di mata rakyat,” ujarnya.
Bagi Rieke, terlepas dari kontroversi, kiprah kedua rekannya tetap layak diapresiasi.
Baginya, politik bukan hanya soal citra, melainkan konsistensi dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.
Baca Juga: Buronan Nomor 1 Sri Lanka Tertangkap di Jakarta Barat, Tinggal Nyaman di Apartemen Kebon Jeruk!
Kisah Uya Kuya dan Eko Patrio di DPR memperlihatkan dinamika antara dunia hiburan dan politik.
Mereka bisa tampil progresif dalam memperjuangkan isu-isu rakyat, namun sekaligus mudah terjerat dalam kontroversi yang merusak citra.
Bagi publik, fenomena ini menjadi pengingat bahwa siapapun yang duduk di kursi parlemen harus menjaga keseimbangan antara gaya personal dan tuntutan etika jabatan.
Sementara itu, bagi partai politik, kasus ini menjadi refleksi penting tentang seleksi dan pembinaan kader artis yang terjun ke dunia politik.***
Artikel Terkait
Baru Dua Hari Menjabat, Menkeu Purbaya Kena Sindir DPR Jadi Menteri Paling Viral
Resmi Gantikan Karding Jadi Menteri P2MI, Mukhtarudin Lengser dari DPR, Golkar Diam-Diam Cari Pengganti
Viral Lagi! Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Tegas Tolak Praktik Jual Beli Jabatan
Rahayu Saraswati Mundur dari DPR, Langkah Langka Politik Indonesia
Silfester Matutina Diduga Bersembunyi di Solo, Kejaksaan Didesak Bertindak