Gerhana Bulan Total “Blood Moon” Sambangi Langit Indonesia Malam Ini, Jadwal Pengamatan di Tiga Zona Waktu

photo author
- Minggu, 7 September 2025 | 17:16 WIB
Bulan merah Blood Moon tampak di langit malam saat gerhana total (HukamaNews.com / Foto: tatarmedia-puspita)
Bulan merah Blood Moon tampak di langit malam saat gerhana total (HukamaNews.com / Foto: tatarmedia-puspita)

 

HUKAMANEWS - Fenomena langit yang jarang terjadi, Gerhana Bulan Total atau yang kerap dijuluki blood moon, akan menghiasi langit Indonesia mulai Minggu malam (7/9/2025) hingga Senin dini hari (8/9/2025).

Jika cuaca mendukung, masyarakat dapat menyaksikan bulan purnama berubah menjadi merah darah tanpa perlu alat bantu khusus.

Ketua Tim Kerja Bidang Tanda Waktu BMKG, Himawan Widiyanto, menjelaskan gerhana ini dimulai pada 7 September pukul 22.26 WIB.

“Puncaknya terjadi pada 8 September pukul 01.11 WIB dan berakhir pada pukul 04.56 WIB,” ujarnya, Jumat (5/9/2025).

Jadwal Pengamatan di Tiga Zona Waktu

Gerhana akan melalui tujuh fase, mulai dari penumbra, sebagian, hingga totalitas. Menurut BMKG, fase totalitas akan berlangsung 1 jam 22 menit, sementara keseluruhan proses gerhana mencapai hampir 5 jam.

  • Zona WIB: fase total dimulai 8 September pukul 00.30, puncaknya pukul 01.11, dan berakhir pukul 01.53.

  • Zona WITA: fase total dimulai 8 September pukul 01.30, puncak pukul 02.11, berakhir 02.53.

  • Zona WIT: fase total dimulai 8 September pukul 02.30, puncak pukul 03.11, berakhir 03.53.

Dengan kata lain, seluruh masyarakat dari Sabang hingga Merauke berkesempatan menyaksikan fenomena langit ini, asalkan langit tidak tertutup awan.

Lokasi Terbaik untuk Menyaksikan

BMKG menegaskan, gerhana bisa diamati dari seluruh wilayah Indonesia. Pengamatan terpusat dilakukan di Labuan Bajo dan Banjarbaru, sementara unit teknis daerah juga diminta untuk mencatat fenomena ini.

Observatorium Bosscha menambahkan, lokasi terbaik adalah area terbuka dan minim cahaya buatan, seperti lapangan, taman, atau perbukitan.

“Ketinggian tempat dan rendahnya polusi cahaya akan membuat warna merah bulan terlihat lebih dramatis,” tulis keterangan Bosscha.

Gerhana bulan total dapat dilihat langsung dengan mata telanjang. Namun, bagi yang ingin lebih detail, teleskop atau teropong bisa menjadi pilihan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X