HUKAMANEWS – Keberadaan ekosistem terumbu karang di Indonesia sangat menarik perhatian dunia internasional. Hal ini terlihat saat Universitas Diponegoro (UNDIP) kembali menggelar 3rd Summer Course Tropical EcoDive yang berakhir pada 2 September 2025
Belajar langsung di pesisir Jepara dan kepulauan Karimunjawa, sepuluh mahasiswa Kwansei Gakuin University (KGU), Jepang, terdiri dari 5 mahasiswa pria dan 5 mahasiswa wanita, terlibat didalamnya.Mereka didampingi oleh Prof. Hideki Hashimoto, Dekan School of Undergraduate Biological & Environmental Science, serta Prof. Hidetoshi Sato dari Biological Science.
Mereka melihat langsung kondisi ekosistem terumbu karang sekaligus berkontribusi dalam upaya restorasi.
Baca Juga: Janji Puan Maharani: DPR Siap Berbenah, Tunjukkan Wajah Baru yang Lebih Terbuka
Program ini dimulai tahun 2016 dengan nama Introduction to Scientific Diving (ISD), program kerja sama KGU dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNDIP ini telah melahirkan banyak pengalaman akademik internasional.
Setelah sempat terhenti pada 2020–2022 akibat pandemi, kegiatan kembali digelar dengan nama baru Summer Course Tropical EcoDive pada 2023 berkat dukungan program World Class University (WCU).
Rangkaian kegiatan mencakup kelas sains kelautan di kampus UNDIP Tembalang, orientasi pesisir di kampus Jepara, pelatihan selam dan restorasi karang di Karimunjawa selama tujuh hari, pengenalan budaya Semarang, serta kuliah umum. Dengan memilih Karimunjawa, peserta dapat mempelajari langsung ekosistem asli Laut Jawa yang masih relatif utuh dan memiliki biodiversitas tinggi.
Program ini dilaksanakan oleh Departemen Ilmu Kelautan FPIK UNDIP dengan tim instruktur berlisensi ADSI International, yaitu Prof. Dr. Munasik (3 star), Bonifacius Arbanto, ST., M.Si. (2 star), dan Ardian Chamidy, S.Si., M.Si. (1 star). Selain itu, dosen pengampu materi sains kelautan antara lain Prof. Munasik (Ekologi Terumbu Karang), Dr.rer.nat. AB Susanto, M.Sc (Marine Plant), dan Dr. Rudhi Pribadi (Ekologi Mangrove).
“Program ini bukan hanya mengenalkan teori, tetapi juga mengajak mahasiswa internasional untuk terlibat langsung dalam konservasi terumbu karang Karimunjawa. Ini adalah bentuk nyata kontribusi UNDIP terhadap UN Decade on Ecosystem Restoration 2020–2030,” ujar Prof. Dr. Munasik, koordinator program sekaligus instruktur utama.
Melalui program ini, UNDIP menunjukkan komitmennya dalam mengintegrasikan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Selain memperkuat internasionalisasi, kegiatan ini juga menjadi wujud nyata tagline UNDIP Bermartabat, UNDIP Bermanfaat dalam skala global.***
Artikel Terkait
Undip Masuk Rangking Keempat Webometrics Ranking of World Universities edisi Januari 2025
Undip Segera Punya Andil Dalam Perlindungan Pekerja Migran
Sebagai Kepala Program Studi PPDS FK Undip, Taufik Eko Nugroho Berupaya Halangi Investigasi Pihak Kemenkes
Praktek Pungutan "Biaya Operasional Pendidikan" PPDS Anestesi FK Undip Dilakukan Diam - Diam
Olah Limbah Plastik Tanpa Oksigen,Peneliti Undip Ini Berhasil Ciptakan Energi Alternatif