Komisioner KPAI: Sharenting Bukan Tren Lucu, Anak Bisa Jadi Korban di Medsos

photo author
- Senin, 1 September 2025 | 10:02 WIB
Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Drs. Kawiyan, M.I.Kom, berdiskusi dalam Focus Group Discussion (FGD) DRTPM DIKTI yang diselenggarakan Telkom University bertemakan  Sharenting di Era Digital: Analisis Netnografi Terhadap Respon Netizen pada Konten Anak Viral di Instagram (Elizabeth Widowati )
Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Drs. Kawiyan, M.I.Kom, berdiskusi dalam Focus Group Discussion (FGD) DRTPM DIKTI yang diselenggarakan Telkom University bertemakan Sharenting di Era Digital: Analisis Netnografi Terhadap Respon Netizen pada Konten Anak Viral di Instagram (Elizabeth Widowati )

“Literasi digital adalah kunci agar orang tua bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial, termasuk ketika ingin membagikan konten anak,” tegas mantan Ketua KPID Jakarta itu.

Sekali lagi, dalam mencegah potensi ancaman tersebut, ia juga kembali menekankan pentingnya kolaborasi. Orang tua harus lebih berhati-hati, pemerintah memperkuat kewenangan regulasi, dan platform digital ikut bertanggung jawab menciptakan ekosistem yang aman. 

“Sharenting bukan sekadar ikut tren. Ini bisa membawa risiko besar bagi anak jika tidak disertai kesadaran dan literasi media yang baik,” pungkas Kawiyan.

Baca Juga: Cak Imin Sentil Arogansi DPR, Dorong Evaluasi Tunjangan dan Solidaritas Lembaga Negara

Perilaku sharenting mayoritas dilakukan orangtua dengan cara mempublikasikan konten terkait anak-anak mereka secara online. Bahkan hal ini dilakukan sudah sejak enam bulan pertama kehidupan anak mereka.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Elizabeth Widowati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X