Di tengah situasi masyarakat yang kian kritis, komunikasi yang merendahkan hanya akan menambah jurang ketidakpercayaan antara rakyat dan wakilnya di Senayan.
Pada akhirnya, pencopotan Sahroni bukan hanya soal rotasi politik, melainkan juga pelajaran tentang pentingnya sensitivitas dalam berbicara di ruang publik.
Sebab, di era digital, ucapan pejabat bisa jadi viral dalam hitungan detik dan menimbulkan badai politik yang sulit dikendalikan.***
Artikel Terkait
Kronologi Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina yang Dibongkar KPK, dari Janji Transparansi BBM Sampai Dugaan Jebolnya Uang Negara
Eks Kepala BIN Hendropriyono Buka Suara: Demo Rusuh Bukan Murni Aspirasi, Ada ‘Bonekanya’ dari Luar Negeri!
Presiden Prabowo Turun Tangan, Perintahkan Investigasi Transparan Kasus Ojol Affan Kurniawan
Mahfud MD soal Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob: Jangan Salahkan Pendemo atau Aparat
Mr President, Ada Empat Belas Korban Aksi Unjuk Rasa, Mereka Diinjak Kepalanya