Ia ditemukan tak bernyawa dengan kepala terlilit lakban di sebuah kamar kost kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025.
Meski demikian, penyelidikan Polda Metro Jaya menyimpulkan kematian Arya tidak melibatkan pihak lain.
Dari hasil uji toksikologi, tak ditemukan zat berbahaya di tubuhnya, sementara hasil Puslabfor Polri memastikan tidak ada DNA maupun sidik jari selain milik Arya di lokasi kejadian.
Namun, keluarga menilai kesimpulan tersebut belum menjawab banyak tanda tanya.
“Kami percaya masih ada fakta yang belum terungkap. Harapan kami hanya satu, agar kebenaran bisa terungkap secepatnya,” kata Nicholay.
Baca Juga: GreenFaith Indonesia Raih PAN Award, Menggema Sebagai Pejuang Lingkungan Terdepan
Publik pun ramai menyoroti kasus ini di media sosial. Sebagian mempertanyakan hasil penyelidikan yang dianggap terlalu cepat, sementara yang lain mendesak agar aparat membuka ruang transparansi agar keluarga tidak lagi terombang-ambing dalam ketidakpastian.
Hingga kini, Polri masih menunggu dan menelaah informasi yang dibawa pihak keluarga untuk memastikan apakah ada arah baru dalam penyelidikan.
Keluarga besar Arya Daru berharap misteri kematian anak mereka tidak hanya menjadi kasus hukum biasa, melainkan juga pengingat pentingnya transparansi dalam penegakan keadilan.
Kasus ini diperkirakan akan terus mendapat sorotan publik, mengingat Arya Daru merupakan sosok diplomat muda dengan masa depan cerah yang tiba-tiba terhenti dengan penuh misteri.***
Artikel Terkait
Kepala Tertutup Plastik, Tapi Tangan Kaki Ternyata Tak Terikat! Ini Penjelasan Polisi Soal Kematian Misterius Arya Daru
Disebut Hilang, WhatsApp dan Medsos Diplomat Arya Daru Tiba - Tiba Centang Dua Aktif
Belum Juga Terpecahkan Misteri Kematian Diplomat Muda Arya Daru, Keluarga Desak Transparansi Investigasi
Ayah Arya Daru Minta Prabowo Turun Tangan Ungkap Misteri Kematian Diplomat Muda
Bukan Sekadar Berduka, Ini Alasan Keluarga Arya Daru Gerak Cepat Pilih Pengacara Kawal Kasus Kematian Anak Mereka