“Seharusnya sistem sertifikasi yang menyangkut keselamatan kerja tidak boleh jadi ladang bancakan,” komentar salah satu pengamat kebijakan ketenagakerjaan.
Di media sosial, respons warganet juga cukup keras. Banyak yang menyebut kasus ini semakin memperlihatkan rapuhnya integritas pejabat publik.
“Baru menjabat dua bulan sudah kebagian jatah miliaran, kebayang gimana kalau lima tahun,” tulis seorang pengguna X.
KPK menegaskan proses hukum akan berjalan terbuka. Meski baru 11 orang ditetapkan tersangka, tidak menutup kemungkinan jumlah itu akan bertambah.
Baca Juga: Deretan Mobil dan Motor Mewah Milik Wamenaker Immanuel Ebenezer Dipamerkan KPK
Penelusuran jejak sejak 2019 bisa membuka lembaran baru soal siapa saja yang selama ini menikmati hasil pemerasan.
Kasus pemerasan sertifikasi K3 bukan sekadar soal uang miliaran rupiah, tapi juga menyangkut keamanan pekerja yang seharusnya dijamin negara.
Keterlibatan mantan pejabat sekelas Wamenaker membuat publik berharap penegakan hukum berjalan tuntas, tanpa pandang bulu.
KPK menegaskan tidak akan berhenti hanya pada aktor yang saat ini terseret.
Baca Juga: Wamenaker Noel Diduga Kantongi Rp3 Miliar plus Motor Ducati Mewah dari Skandal Pemerasan K3
Pendalaman hingga ke tahun-tahun awal kasus diharapkan bisa menjadi momentum bersih-bersih di tubuh kementerian dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara.***
Artikel Terkait
Wamenaker Noel Dikabarkan Masuk IGD Usai OTT, KPK Buka Suara
Kekayaan Wamenaker Noel Melonjak hingga Rp14,65 Miliar dalam 4 Tahun, Netizen: Dari Gaji atau Ada ‘Mesin Duit’ Lain?
Gedung KPK Makin Panas Usai Wamenaker Noel Diciduk, Puluhan Mobil Mewah Ikut Jadi Sitaan
Presiden Prabowo Resmi Berhentikan Immanuel Ebenezer Sebagai Wamenaker, Prabowo Juga Ingatkan Jajarannya Serius Basmi Korupsi
OTT Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer Terkuak dari Laporan Buruh, KPK Bongkar Dugaan Pemerasan di Kemenaker