Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK soal Skandal Bank bjb, Nama Ridwan Kamil Makin Disorot

HUKAMANEWS - Lisa Mariana akhirnya muncul di hadapan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat, 22 Agustus 2025.

Wanita yang pernah jadi sorotan publik usai mengklaim punya kedekatan dengan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil itu tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada pukul 11.28 WIB dengan didampingi para pengacaranya.

Kehadirannya bukan sekadar formalitas.

KPK secara terbuka menyatakan pemanggilan Lisa bertujuan untuk menggali aliran uang dalam kasus dugaan korupsi markup iklan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (bank bjb) yang diduga terjadi sepanjang 2021 hingga 2023.

Baca Juga: Didepan KPK, Immanuel Ebenezer Masih Bisa Tersenyum Saat Ditetapkan Sebagai Tersangka

“Saya bakal kooperatif menjelaskan sedetail-detailnya,” ujar Lisa singkat kepada wartawan sebelum masuk ke ruang pemeriksaan.

Pemanggilan Lisa menambah daftar panjang nama besar yang turut dipanggil KPK. Pada hari yang sama, lembaga antirasuah itu juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap Ilham Akbar Habibie, putra sulung Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, sebagai saksi.

Kasus ini semakin menarik perhatian publik setelah KPK menggeledah rumah pribadi Ridwan Kamil di Bandung pada 10 Maret 2025 lalu.

Dari penggeledahan tersebut, penyidik menyita sejumlah dokumen, barang bukti elektronik, satu unit motor Royal Enfield, serta sebuah mobil Mercedes Benz.

Tak berhenti di situ, KPK juga melakukan penggeledahan di 11 lokasi lain yang terkait dengan perkara ini.

Baca Juga: Polisi Buka-Bukaan! 4 Pelaku Penculikan Kacab KCP Jakarta Sudah Ditahan Namun Eksekutor Pembunuhan Masih Gentayangan

Tim penyidik berhasil menyita sejumlah catatan keuangan, dana deposito senilai sekitar Rp70 miliar, berbagai kendaraan baik roda dua maupun roda empat, serta aset properti berupa tanah dan bangunan.

Sejauh ini, KPK sudah menetapkan lima tersangka dalam kasus dugaan korupsi bank bjb.

Mereka antara lain mantan Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi, mantan Pimpinan Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartono, pemilik agensi Antedja Muliatama Ikin Asikin Dulmanan, pemilik agensi BSC dan Wahana Semesta Bandung Ekspres (WSBE) Suhendrik, serta pemilik agensi Cipta Karya Mandiri Bersama dan Cipta Karya Sukses Bersama, Sophan Jaya Kusuma.

Meski begitu, perhatian publik masih tertuju pada kemungkinan keterlibatan nama Ridwan Kamil.