Ribuan warga turun ke jalan dengan berbagai tuntutan, salah satunya terkait kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen yang dinilai memberatkan.
Bupati Sudewo yang berupaya memberikan penjelasan di hadapan massa justru menghadapi penolakan keras.
Dalam hitungan menit, hujan lemparan batu dan botol memaksa aparat mengevakuasi sang bupati menggunakan kendaraan taktis.
Aksi itu juga memicu bentrokan antara pengunjuk rasa dan aparat. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang dinilai semakin sulit dikendalikan.
Baca Juga: Abraham Samad Penuhi Panggilan Polisi Soal Podcast Ijazah Jokowi, Sebut Demokrasi Sedang Dikebiri
Beberapa anggota kepolisian dilaporkan mengalami luka akibat serangan massa.
Kapolresta Pati, Kombes Pol Jaka Wahyudi, yang didampingi Dandim 0718/Pati Letkol Arm Timotius Berlian Yogi Ananto, sempat mengajak warga menyampaikan aspirasi secara damai.
“Kami pro dengan rakyat dan akan mengawal penyampaian aspirasi ini sampai ke dewan. Tapi tolong jangan anarkis,” ujarnya di tengah kerumunan.
Meski begitu, suasana di lapangan tetap memanas hingga sore hari. Sebagian warga mengaku mengalami sesak napas dan iritasi mata akibat gas air mata.
Pengamat politik lokal menilai, pembentukan Pansus Hak Angket ini berpotensi menjadi momen politik yang mengubah arah kepemimpinan daerah.
Jika Pansus menemukan cukup bukti pelanggaran, pemakzulan Bupati Sudewo bisa menjadi kenyataan.
“Ini tidak hanya soal kenaikan pajak, tetapi juga soal krisis kepercayaan antara warga dan pemerintah,” kata salah satu warga.
Kini semua mata tertuju pada langkah Pansus Hak Angket DPRD Pati. Publik menunggu, apakah ini akan menjadi awal dari akhir kepemimpinan Bupati Sudewo, atau justru membuka ruang rekonsiliasi politik yang lebih luas.
Satu hal yang pasti, gejolak politik di Pati masih jauh dari kata reda.***
Artikel Terkait
KPK Bongkar Dugaan 10 Agensi Haji Raksasa Terlibat Korupsi Kuota, Kerugian Negara Capai Rp1 Triliun
Serius, TNI Kodam IV Diponegoro Mulai Jaga Semua Kantor Kejaksaan di Wilayah Jawa Tengah
Belajar Demokrasi Rakyat di Pati, Lengserkan Bupati Sudewo
Ramai Isu Tanah Diambil Negara, Nusron Wahid Klarifikasi: Negara Hanya Atur Hubungan Hukum, Bukan Ambil Hak Rakyat
Tiga Kasus Korupsi Terbaru Rugikan Negara Triliunan Rupiah, dari Minyak Mentah, Chromebook, hingga Kuota Haji