Baru 2 Bulan Jadi TNI, Prada Lucky Tewas Tragis, 20 Prajurit Diseret ke Meja Pemeriksaan

photo author
- Jumat, 8 Agustus 2025 | 21:18 WIB
Waka Pendam IX/Udayana memberi keterangan pers terkait kematian Prada Lucky. (HukamaNews.com / Antara)
Waka Pendam IX/Udayana memberi keterangan pers terkait kematian Prada Lucky. (HukamaNews.com / Antara)

HUKAMANEWS - Kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo, prajurit muda TNI AD yang baru dua bulan bertugas, memicu penyelidikan serius di tubuh Kodam IX/Udayana.

Sebanyak 20 prajurit dari satuan yang sama kini dimintai keterangan, dengan empat di antaranya diamankan oleh Sub Detasemen Polisi Militer (Sudenpom) Kupang.

Kasus ini menyorot perhatian publik karena muncul dugaan penganiayaan yang membuat perjalanan karier militer Prada Lucky berakhir tragis.

Wakil Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana, Letkol Inf. Amir Syarifudin, mengungkap bahwa pemeriksaan terhadap 20 prajurit ini masih bersifat klarifikasi awal.

Baca Juga: Terbukti Sah Menghilangkan Nyawa, Aipda Robig Zaenudin Diputus Vonis 15 Tahun Penjara

“Semua masih dimintai keterangan. Keputusan final akan menunggu hasil tim investigasi,” ujar Amir saat ditemui di Makodam Udayana, Denpasar, Jumat (8/8).

Empat prajurit yang diamankan belum bisa dipastikan statusnya, apakah terlibat langsung atau hanya untuk kepentingan pengamanan.

“Apakah mereka ini terduga atau hanya diamankan, kita belum tahu. Prinsipnya, proses investigasi harus dihormati,” tambahnya.

Tim gabungan dari Sudenpom Kupang dan unsur intelijen telah turun ke lokasi kejadian di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, untuk mengumpulkan bukti dan mengurai kronologi.

Amir menegaskan penyelidikan akan dilakukan transparan, profesional, dan berdasarkan hukum.

“Kita junjung tinggi asas praduga tak bersalah. Tidak ada yang ditutupi,” tegasnya.

Baca Juga: Tiga Bos Petro Energy Didakwa Korupsi Kredit LPEI, Negara Rugi Hampir Rp1 Triliun

Prada Lucky sendiri diketahui meninggal dunia pada Rabu (6/8) sekitar pukul 10.30 Wita di RSUD Aeramo setelah empat hari menjalani perawatan intensif.

Prajurit berusia muda itu baru dilantik sebagai anggota TNI AD pada Mei 2025, setelah menuntaskan pendidikan militer di Buleleng, Bali.

Penempatannya di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere (Yon TP 834/WM) di Nagekeo menjadi awal kariernya, namun juga menjadi akhir yang tak pernah ia duga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: Antara News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X