HUKAMANEWS - Presiden Prabowo ternyata mencium adanya sekelompok orang yang terus ingin memiskinkan rakyat.
Disebut Prabowo, pemerintah saat ini tengah menghadapi pemain ekonomi yang ingin mencari keuntungan sebesar-besarnya.
Pemain ekonomi itu ingin memiskinkan rakyat.
"Pemain itu anggap bila perlu rakyat dimiskinkan terus. Mereka bisa menghisap kekayaan Indonesia bagaikan menghisap darah, ada," kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (5/8).
Atas ulah pemain ekonomi ini Prabowo sebut dirinya bukan anak kecil yang bisa dengan mudah dibohongi.
Menteri di Kabinet Merah Putih juga tidak bisa ditipu oleh pelaku ekonomi itu.
"Kami tidak bisa dibohongi, tidak bisa ditipu lagi," kata Prabowo.
Atas ulah kelompok ini, Prabowo menyayangkan pelaku ekonomi yang hanya mengambil kekayaan untuk dirinya sendiri.
Padahal, pemerintah sudah berniat baik memberikan kesempatan kepada pelaku ekonomi.
Pada kesempatan itu pula, mantan Menteri Pertahanan ini meyakini pangan adalah kekuatan bangsa.
Sebuah bangsa yang kuat bisa mengamankan pangan untuk memberi makan rakyatnya.
Dia tidak yakin bangsa bisa merdeka bila tidak swasembada pangan.
"Tidak ada negara yang merdeka berdaulat tanpa bisa produksi makanan sendiri," kata Prabowo.
Pemerintah Indonesia, kata Prabowo, memilih jalan untuk memproduksi pangan.
Karena pilihan itu, Prabowo menduga bangsa lain ingin menyerang bangsa Indonesia melalui pangan.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Tetapkan 18 Agustus 2025 Sebagai Hari Libur Nasional, Beri Kesempatan Warga Semarakkan HUT ke-80 RI
Prabowo Dapat Dukungan Tak Terduga dari Megawati, Gerindra Bilang Begini…
Bukan Sekadar Maaf! Ini Alasan Yulianus Paonganan Dapat Amnesti Presiden Prabowo, Yusril Ihza Mahendra Ungkap Fakta di Balik Kasusnya
Ini Isi Keppres tentang Pemberian Abolisi Tom Lembong, Presiden Prabowo Tiadakan Proses Hukum dan Akibat Hukum Tom Lembong
Jelang HUT RI ke-80, Presiden Prabowo Ajak Petinggi Kementerian Pertahanan, TNI dan BIN Bahas Gejolak Politik Tanah Air
Hasto Sudah Bebas dengan Amnesti Presiden Prabowo Tapi KPK Belum Selesai, Kasus Harun Masiku Bisa Seret Namanya Lagi?