HUKAMANEWS - Presiden menggelar Rapat Terbatas bersama para pimpinan tinggi Tentara Nasional Indonesia serta jajaran Kabinet Merah Putih.
Ratas ini guna membahas dinamika terkini situasi geopolitik dan geoekonomi global.
Dalam diskusi tersebut, Presiden menekankan pentingnya memperkuat sistem pertahanan nasional sebagai pilar utama dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Presiden juga berpesan agar seluruh jajaran terkait terus meningkatkan kesiapsiagaan, dan memperkuat sinergi lintas sektor dalam menghadapi tantangan keamanan masa depan.
Hal ini disampaikan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, dalam siaran resmi Sekretariat Kabinet, di Jakarta, Sabtu (2/8).
Ia menyampaikan Presiden Prabowo Subianto memanggil petinggi di lingkungan Kementerian Pertahanan, TNI, dan Badan Intelijen Negara untuk memberikan arahan-arahan secara langsung mengenai gejolak global dan langkah-langkah antisipasinya.
"Masalah pertahanan adalah masalah yang vital bagi kelangsungan hidup bangsa dan negara," kata Seskab Teddy.
Dalam rapat terbatas soal pertahanan dan keamanan di Hambalang Kabupaten Bogor, Jumat (1/8), Presiden Prabowo berbicara langsung dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin, yang tepat duduk di sebelah kanan Presiden, kemudian, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, yang duduk tepat di sebelah kiri Presiden.
Panglima TNI, sebagaimana ditunjukkan dalam foto-foto yang dibagikan oleh Sekretariat Presiden, terlihat mencatat poin-poin arahan yang disampaikan oleh Presiden Prabowo.
Kemudian, rapat itu juga dihadiri oleh pimpinan TNI dan petinggi Kementerian Pertahanan lainnya, yang duduk bersama-sama dalam format meja bundar.
Di samping Panglima TNI, ada Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono, Wakil KSAD Letjen TNI Tandyo Budi Revita.
Di sebelah Menhan Sjafrie, ada Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) M. Herindra, kemudian ada Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Letjen TNI Yudi Abrimantyo, Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Marsekal Madya TNI Yusuf Jauhari.
Artikel Terkait
Jadi Trending Topik di Medsos! Gerakan 'Peringatan Darurat' Garuda Biru, Warganet Bersatu Suarakan Kepedulian Terhadap Situasi Politik Indonesia
Resmi Bakal Diumumkan Besok Oleh Presiden Prabowo, Logo HUT RI ke-80 Siap-Siap Meriahkan CFD Sudirman-Thamrin Bareng Warga!
Tanpa Dihadiri Prabowo, Seskab Teddy Indra Wijaya Sebut Sejumlah Petinggi Adakan Rapat, Bahas Situasi Keamanan dan Politik di Tanah Air
Tampil dengan Desain Sederhana, Presiden Prabowo Resmi Luncurkan Logo HUT RI ke-80
Jelang HUT RI ke-80, Prabowo Kasih 'Kode Keras' ke TNI dan BIN, Antisipasi Gejolak Global