HUKAMANEWS - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menghadapi tantangan dalam mengungkap kasus dugaan korupsi di tubuh Bank BJB yang nilainya mencapai ratusan miliar rupiah.
Melly Kartika Adelia, tenaga ahli dari eks anggota BPK RI Ahmadi Noor Supit yang seharusnya hadir sebagai saksi kunci pada Selasa, 5 Agustus 2025, dilaporkan tidak memenuhi panggilan pemeriksaan.
Absennya Melly menambah daftar kendala yang dihadapi penyidik dalam menuntaskan perkara korupsi pengadaan iklan periode 2021 hingga 2023 tersebut.
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyampaikan bahwa hingga malam hari, Melly belum juga muncul di Gedung Merah Putih KPK.
Baca Juga: Fiona Handayani Bantah Grup WhatsApp Bareng Nadiem Bahas Chromebook: Bukan Buat Pengadaan
“Informasi yang saya terima sampai malam hari ini, yang bersangkutan tidak hadir,” ujar Budi saat memberikan keterangan kepada awak media, Selasa malam.
Ketidakhadiran ini memicu pertanyaan soal komitmen para pihak yang dimintai keterangan dalam pengusutan kasus dugaan korupsi di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB).
Menurut Budi, pihaknya akan mengecek apakah ada surat resmi dari Melly mengenai alasan ketidakhadiran, baik berupa permintaan penjadwalan ulang maupun penundaan pemeriksaan.
"Kami akan cek apakah ada permintaan resmi dari yang bersangkutan. Prosedur seperti ini penting untuk menjaga akuntabilitas proses penyidikan," ujarnya.
Kasus dugaan korupsi ini bukan perkara kecil. Penyidik KPK memperkirakan potensi kerugian negara yang timbul mencapai Rp222 miliar.
Baca Juga: Diperiksa KPK soal Proyek Google Cloud, Nadiem Diminta Kooperatif Terkait Pengadaan Rp400 Miliar
Nilai yang sangat besar itu berasal dari proyek pengadaan iklan di Bank BJB yang digelar selama kurun waktu dua tahun, tepatnya antara 2021 hingga 2023.
Sejauh ini, KPK telah menetapkan lima tersangka yang berasal dari berbagai lini, baik internal bank maupun eksternal sebagai mitra agensi.
Mereka adalah Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi dan Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Bank BJB sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Widi Hartoto.
Dari sisi eksternal, terdapat tiga nama yang disebut sebagai pengendali agensi: Ikin Asikin Dulmanan dari Antedja Muliatama dan Cakrawala Kreasi Mandiri, Suhendrik dari BSC Advertising dan Wahana Semesta Bandung Ekspress, serta Sophan Jaya Kusuma dari Cipta Karya Sukses Bersama.
Artikel Terkait
Ridwan Kamil Segera Diperiksa KPK Terkait Kasus Korupsi Bank BJB, Kerugian Negara Mencapai Rp 222 Miliar!
Moge Royal Enfield Milik Ridwan Kamil Masuk Rupbasan, KPK Siap Bongkar Peran RK di Kasus Dugaan Korupsi Bank BJB
Nama Besar Terseret Kasus, Bank bjb Akhirnya Buka Suara Soal Kredit Jumbo ke Sritex, Ini Fakta di Baliknya
140 Hari Bungkam, Ridwan Kamil Akhirnya Bakal Dipanggil KPK soal Dugaan Korupsi Iklan Rp222 M Bank BJB
KPK Seret Nama Bos Swasta dalam Kasus Iklan Bank BJB, Duit Rp222 Miliar Diduga Mengalir ke Jalur Tak Terduga!